Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong penguatan perlindungan dan keamanan bagi perempuan dalam berwisata.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan, masalah keamanan dan keselamatan bagi perempuan merupakan isu penting yang perlu diimplementasikan dalam setiap lini kehidupan, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
“Secara umum, tidak ada toleransi terhadap tindakan kekerasan. Terutama kekerasan terhadap perempuan, sehingga isu keselamatan dan keamanan ini harus diutamakan di sektor parekraf,” katanya dalam panel diskusi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Jumat (3/5/2024).
Isu tersebut, lanjut Nia, perlu diarusutamakan, mengingat tidak hanya sebagai wisatawan, sektor ini juga didominasi oleh pekerja perempuan.
Sekitar 54,22% pekerja sektor parekraf di Indonesia adalah perempuan.
Oleh karena itu, Nia mendorong agar ada penguatan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, terutama aparat keamanan untuk menjamin serta mengimplementasikan keamanan dan keselamatan bagi kaum perempuan di sektor pariwisata.
“Mari kita ciptakan ekosistem parekraf yang aman dan nyaman bagi perempuan. Sehingga sektor parekraf menjadi sektor yang tidak hanya menguntungkan, namun juga aman dan menyenangkan bagi semua,” ungkapnya.
Diskusi ini juga dihadiri Dosen Poltekpar Bali Putu Diah Sastri Pitanatri dan sejumlah perwakilan peserta dari beberapa negara, seperti Korea Selatan dan India. I