Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong sektor ekonomi kreatif (ekraf) menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi di Kabupaten Jembrana, Bali.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong masyarakat untuk bergerak bangkit tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata, tapi melihat peluang di sektor ekraf yang dapat menjadi pendorong kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja.
“Hari ini kita melihat semangat ekonomi Jembrana untuk bangkit. Banyak sekali lapangan kerja yang hilang lantaran sangat bergantung pada sektor pariwisata saat pandemi. Ke depan dengan ekraf sebagai lokomotif kita yakin dapat menciptakan lapangan kerja di Jembrana dan Provinsi Bali,” ujarnya saat menghadiri Pelantikan DPD Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) dan Dialog Ekonomi Kreatif di Jembrana, Selasa (22/2/2022).
Dalam kesempatan ini hadir Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Riwud Mujirahayu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, dan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Sandiaga menjelaskan, kebangkitan ekonomi ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat Jembrana sejak dua tahun selama pandemi dan di kuartal ke-2 tahun 2022 diharapkan perekonomian Jembrana grafiknya menjadi positif dan terbuka peluang usaha lebih luas.
“Ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Dan transformasi harus dimulai. Dengan dibukanya Angkringan Negaroa Bahagia yang difasilitasi pemerintah daerah diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat,” katanya.
Menparekraf menuturkan, Desa Kreatif telah memiliki payung hukum dengan sudah dikeluarkannya Kepmen Nomor KM/107/KD.03/2021 Tahun 2021 tentang Panduan Pengembangan Desa Kreatif.
“Desa kreatif juga kita kerjasamakan lintas lembaga. Kabupaten Jembrana bisa memilih satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi unggulan untuk dikembangkan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan yaitu kriya, kuliner, dan fesyen. Cokelat, misalnya menjadi salah produk yang diunggulkan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengapresiasi kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno di Kabupaten Jembrana untuk memberikan semangat kepada masyarakat agar segera bangkit dari pandemi.
“Pak Menteri sudah memberikan stimulus dan semangat untuk kita, karena dengan modal semangat kita akan menuju Jembrana Emas di tahun 2026,” ungkapnya.
Terkait dengan pengembangan potensi desa kreatif, Bupati Jembrana menyatakan, pihaknya akan menginventarisasi potensi desa kreatif yang ada di daerahnya agar nantinya dapat dilakukan pendampingan dan pembinaan untuk menghasilkan produk ekonomi kreatif unggulan
“Kami akan menginventarisasi produk ekonomi unggulan yang ada di Jembrana dan produk kreatif yang dapat kita bina. Setelahnya nanti kita akan membentuk DPC-DPC di setiap wilayah yang ada di Jembrana,” jelasnya. I