KEMENPAREKRAF DORONG UMKM MAKSIMALKAN AKSES KE PASAR MODAL

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf)) mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatf sektor Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) untuk mengakses permodalan dengan melantai di pasar modal melalui skema Initial Public Offering (IPO).

Saat ini, jumlah investor yang terdaftar memiliki SID (Nomor Tunggal Identitas Pemodal) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat dari tahun ke tahun.

Hal ini harus dapat dimaksimalkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya sektor UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dengan terdaftar di pasar modal.

Dengan begitu peningkatan kapasitas dan pengembangan produk dapat dilakukan sehingga UMKM, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki peranan yang besar turut membangkitkan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo menyatakan, jumlah investor di Indonesia pada tahun 2015 yang terdaftar memiliki SID baru sekitar 500.000 dan hingga Desember 2021 sudah meningkat berkali-kali lipat hingga mencapai 7,3 juta investor.

“Jumlah investor yang tumbuh dari 500.000 menjadi 7 jutaan ini peluang bagi bapak ibu (pelaku UMKM) untuk bisa mengembangkan usahanya secara anorganik, salah satunya adalah melalui pasar modal,” ujarnya saat acara Bincang Pasar Modal-Langkah Awal Mengenal Pasar Modal di Padjadjaran Suite Resort & Convention Hotel, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo. (Istimewa)

Terlebih saat ini, Fadjar menambahkan, ketika pandemi muncul dan memberikan dampak yang cukup dalam, justru peluang-peluang baru terbuka. Bahkan, lanjutnya, pandemi menyebabkan terjadinya disrupsi yang membuat masyarakat menjadi lebih ramah dengan digital.

“Inilah pasar yang bisa dibidik dari usaha bapak ibu sekalian ke depan., termasuk untuk hal akses pembiayaan atau akses permodalannya,” ungkapnya.

Baca Juga:  KUATKAN PERAN SERTA KOPERASI UNTUK SEJAHTERAKAN MASYARAKAT KOTA BEKASI

Saat ini, di BEI terdapat tiga jenis papan pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari emiten, yakni Papan Utama, Papan Sekunder, dan Papan Akselerasi.

Pelaku UMKM dapat memanfaatkan Papan Akselerasi untuk mencatatkan saham dari emiten dengan aset skala kecil kurang dari Rp50 miliar atau aset skala menengah antara Rp50 miliar dan kurang dari Rp250 miliar.

“Jadi papan akselerasi inilah kesempatan bagi para pengusaha kecil dan menengah, termasuk juga startup untuk mendapatkan akses permodalan dari investor di pasar modal,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim menyatakan, Bogor menjadi kota pertama di tahun 2022 dalam penyelenggaraan “Bincang Pasar Modal” Kemenparekraf/Baparekraf.

“Nantinya bagi pelaku UMKM yang tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang tata cara untuk melantai di pasar modal, Direktorat Akses Pembiayaan memiliki program lanjutan, yakni KreatIPO,” katanya.

KreatIPO adalah workshop terkait pasar modal yang lebih intensif untuk mempersiapkan pelaku usaha parekraf melantai di BEI. I

 

Kirim Komentar