KEMENPAREKRAF GELAR RAKORNAS PERGURUAN TINGGI PARIWISATA TINGKATKAN PENGEMBANGAN SDM

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia Tahun 2022 sebagai upaya meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melalui video tapping mengapresiasi gelaran Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia.

“Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk meningkatkan daya saing bangsa dan menyongsong bonus demografi perlu dilakukan dilakukan revitalisasi pendidikan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi hal ini diperlukan kolaborasi seluruh pihak terutama seluruh perguruan tinggi se-Indonesia,” katanya.

Untuk itu, lanjut Sandiaga, semua pihak harus bergandengan tangan untuk membudayakan semangat terus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi untuk sama-sama melakukan revitalisasi dunia pendidikan vokasi.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kemenparekraf/Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Rakornas ini merupakan momentum penting dalam upaya pengembangan pendidikan tinggi pariwisata di Indonesia, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata Indonesia.

“Harapannya rakor ini bisa tetap menjaga ekosistem pendidikan vokasi pariwisata untuk dapat menghasilkan SDM yang bekerja dan berwirausaha di industri pariwisata, juga industri ekonomi kreatif,” jelasnya dalam acara Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata di Yogyakarta, Selasa (29/11/2022).

Capaian tenaga kerja pariwisata pada tahun 2021 telah pada angka 21,26 juta tenaga kerja.

Pada tahun 2022 ditargetkan meningkat menjadi 21,64 juta tenaga kerja, sedangkan capaian tenaga kerja ekonomi kreatif telah mencapai 21,90 juta tenaga kerja pada tahun 2021 dan ditargetkan meningkat menjadi 22,29 juta tenaga kerja pada tahun 2022.

“Untuk itu diperlukan optimasi kelembagaan maupun kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi pariwisata dan ekonomi kreatif. Kedua, perlu meningkatkan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga melakukan penguatan komunitas dan kelembagaan pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutur Giri.

Baca Juga:  LULUSAN POLTEKPEL SORONG DUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

Selain itu, dia menambahkan, untuk mencapai itu semua, diperlakukan penyelarasan serta link and match antara kurikulum Perguruan Tinggi Pariwisata dengan KKNI, SKKNI, standar kompetensi dari industri dan Common Asean Tourism Curriculum (CATC). Hal ini diharapkan dapat ditindaklanjuti secara sistematis dan terukur.

Nantinya ini juga akan menjadi bagian dari implementasi ASEAN MRA-TP yang menjadi gerbang untuk mendukung penciptaan tenaga kerja pariwisata profesional dan berdaya saing di ASEAN. I

 

Kirim Komentar