Kemenparekraf Paparkan Capaian Kinerja di Sepanjang 2023

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan “Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2023” yang memaparkan berbagai program, termasuk capaian kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sepanjang tahun 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam JPAT 2023 mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan karena baru di pertengahan tahun pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir dan masuk ke fase endemi.

“Oleh karena itu, kami sangat bersyukur bahwa seluruh sektor bisa melakukan penyesuaian sehingga target-target bukan hanya tercapai tapi terlampaui dengan semangat 3G yakni gercep, geber, dan gaspol untuk mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja,” katanya di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, baru-baru ini.

Adapun capaian sektor parekraf di tahun 2023, diungkapkan Sandiaga, mulai dari kunjungan wisatawan mancanegara yang sampai Oktober 2023 jumlahnya mencapai hampir 9,5 juta.

Angka tersebut jauh di atas target sebesar 8,5 juta.

“Mudah-mudahan kita bisa mencapai target di atas 11 juta kunjungan wisatawan di akhir tahun 2023,” jelasnya.

Sementara itu, untuk nilai devisa pariwisata hingga September 2023 tercatat 10,46 miliar dolar AS dengan kontribusi PDB pariwisata diperkirakan mencapai angka 3,8%, nilai tambah ekraf sebesar Rp1.050 triliun, nilai ekspor ekraf sebesar US$17,38 miliar dan jumlah pergerakan wisatawan nusantara sebesar 688,78 juta perjalanan hingga Oktober 2023.

Jumlah pergerakan wisnus ini telah melampui pergerakan di tahun 2019 atau sebelum pandemi yang menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia telah pulih dengan sangat kuat.

Capaian-capaian tersebut berdampak pada masyarakat parekraf mendapatkan lapangan kerja kembali.

Tercatat jumlah tenaga kerja pariwisata hampir 22 juta dan jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 24,3 juta.

“Adanya irisan lapangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif maka jumlahnya sudah 38 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelasnya.

Baca Juga:  TERPILIH LIMA PEMENANG KOMPETISI “KITKAT BREKREASI DESIGN CHALLENGE 2022”

Lalu terkait dengan posisi pariwisata Indonesia di dunia internasional, Sandiaga menjelaskan, laporan Travel and Tourism Development Index (TTDI) terbaru dari World Economic Forum.

TTDI menempatkan Indonesia naik 12 peringkat menjadi posisi 32 di atas Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Indonesia juga berhasil berada di urutan pertama dalam Global Muslim Travel Index.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyampaikan realisasi investasi di sektor parekraf tahun 2023.

Tercatat penanaman modal asing telah mencapai Rp8,70 triliun dan untuk penanaman modal dalam negeri sebesar Rp14,99 triliun, sehingga total investasi di semester pertama tahun 2023 sebesar Rp23,70 triliun.

Lebih lanjut Sandiaga memaparkan tentang program kerja yang telah dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf di tahun 2023.

Sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), program strategis Kemenparekraf dibagi menjadi lima fokus indikator, yakni pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan; peningkatan daya saing, penciptaan nilai tambah, transformasi digital, dan peningkatan produktivitas.

Masing-masing fokus indikator tersebut dijalankan dengan berbagai turunan program.

Untuk pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan, program yang dijalankan dimulai dari penyusunan naskah awal RIPPARNAS 2026-2040, standardisasi dan sertifikasi usaha, memaksimalkan publikasi kampanye #DiIndonesiaAja, serta penyiapan desa wisata berkelanjutan.

Sementara itu, untuk indikator pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan, Kemenparekraf menjalankan program Karisma Event Nusantara yang sepanjang tahun 2023 dari seluruh event yang berlangsung mampu mendorong pergerakan 7,4 juta wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp12,4 triliun dan lebih dari 11.400 UMKM yang tersentuh, serta kurang lebih 143.200 pelaku seni/event terlibat.

“Peningkatan produksi barang dan jasa di Indonesia mencapai Rp212,9 miliar dan harapannya ini akan semakin kita perluas di tahun 2024,” ujar Sandiaga.

Kemenparekraf juga menggulirkan program Aksi Selaras Sinergi (Aksilarasi) yakni program pendampingan dan peningkatan kebermanfaatan di 12 produk unggulan di lima destinasi pariwisata super prioritas.

Baca Juga:  WEDDING INDUSTRY PERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI

Selanjutnya, untuk indikator peningkatan daya saing, Kemenparekraf menjalankan program dengan konsep-konsep yang langsung menyentuh pilar-pilar penguatan.

Salah satunya adalah melalui penerbitan Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN), peningkatan SDM pariwisata melalui upskilling, reskilling dan new skilling yang telah diikuti lebih dari 13.000 untuk pelaku pariwisata dan lebih dari 13.000 pelaku ekonomi kreatif.

“Selain itu, juga penguatan rantai pasok industri yang juga kita sebut sebagai hilirisasi dimana terdapat komitmen antara industri parekraf dan UMKM,” ungkapnya.

Program UMKM tersebut adalah 29 UMKM di Bandung, 34 UMKM di Bali dan 39 UMKM di Balikpapan.

Melanjutkan penjelasan program dalam fokus indikator berikutnya yakni penciptaan nilai tambah, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan, dengan merilis outlook pariwisata dan ekonomi kreatif, serta melakukan banyak pelatihan yang diikuti pelaku parekraf.

“Para pelaku parekraf mendapatkan ilmu mengenai parekraf ke depan akan seperti apa,” ujarnya.

Kemenparekraf juga mendukung penyusunan materi IPRO di lima DPSP dan 10 DPP, penyusunan naskah akademik dari pembentukan BLU, penguatan hubungan antar lembaga, dan dukungan pengembangan usaha parekraf.

“Dan tentunya signature program kami adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia dimana terdapat lebih dari 4.500 peserta di tahun 2023 dan sudah ditentukan 75 pemenang,” kata Angela.

Selain itu, juga telah ditetapkan lima kabupaten/kota kreatif dalam program Kata Kreatif 2023, enam kabupaten/kota yang telah melaksanakan uji petik PM3I dan satu kota ditetapkan sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2023, yaitu Kota Surakarta.

Selanjutnya, untuk fokus indikator peningkatan produktivitas, dilakukan dengan berbagai program termasuk penyusunan RUU Kepariwisataan yang saat ini sedang dalam proses, penyusunan ITMP penyusunan jurnal kepariwisataan dan bimbingan teknis.

“Juga advokasi dan pendampingan investasi, peningkatan kapasitas penyelenggaraan event daerah dan lainnya,” tegas Angela. I

Kirim Komentar