Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pariwisata untuk alokasi peningkatan amenitas dan daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana, Bali.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dana tersebut menjadi komitmen pemerintah dalam menerapkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Ini bukti pemerintah menerapkan program untuk membangkitkan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat, sehingga tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu pada yang betul-betul membutuhkan,” ujarnya saat menyerahkan DAK ke Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu (23/2/2022).
Kabupaten Jembrana mendapat DAK fisik dan non-fisik dengan total sekitar Rp5,5 miliar. DAK bidang pariwisata yang dialokasikan dari APBN ke Kabupaten Jembrana diarahkan untuk kepentingan peningkatan amenitas dan daya tarik wisata.
Untuk DAK fisik ini berupa toilet, tempat parkir, pembuatan lanskap, plaza kuliner, panggung kesenian, menara pandang, dan sirkuit all in one yang berstandar nasional dilengkapi dengan Clean, Health, Safety, dan Environment (CHSE).
Sandiaga menjelaskan, DAK ini paling banyak digunakan sebesar 5% dari pagu alokasi per daerah untuk mendanai kegiatan penunjang yang berhubungan langsung dengan pariwisata demi kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin pengembangan destinasi ini fokus kepada kualitas dan keberlanjutan lingkungan, dan dipastikan untuk menyejahterakan masyarakat dan menyerap lapangan kerja, karena banyak sekali masyarakat terdampak akibat pandemi,” tuturnya.
Menparekraf Sandiaga juga berharap dengan disalurkannya DAK ke Kabupaten Jembrana, menjadi sinyal kebangkitan ekonomi dan menumbuhkan optimisme masyarakat untuk pulih dari pandemi.
“Harapannya dapat membangun optimisme menjaga momentum kebangkitan ekonomi untuk Kecamatan Negara dan Kabupaten Jembrana,” katanya.
Sebelum, menyerahkan DAK ke Pemda Jembrana, Sandiaga sempat menyaksikan atraksi khas setempat yaitu Mekepung yang merupakan atraksi karapan sapi di tepian pantai Pengambengan.
Mekepung artinya berkejar-kejaran, inspirasinya muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah, yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai bajak Lampit Slau setelah menyaksikan Makepung. I