Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menjalankan berbagai strategi untuk memacu pengembangan industri atsiri dalam negeri, karena sektor tersebut memiliki sejumlah tantangan yang harus diatasi.
Menurut Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, beberapa isu yang menjadi perhatian di antaranya keberlanjutan dan standardisasi bahan baku, kurangnya diversifikasi produk hilir, kebutuhan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), serta terbatasnya akses pasar global.
“Ragam program strategis yang dijalankan Kemenperin untuk mengatasi tantangan itu antara lain penyusunan roadmap pengembangan industri atsiri nasional, penyusunan database nasional minyak atsiri, dorongan dan fasilitasi indikasi geografis minyak atsiri Indonesia,” katanya di Jakarta.
Kemudian, Wamenperin Riza menambahkan, penguatan pusat flavor and fragrance (PFF) di Sumatra Barat dan Bali, serta kompetisi wewangian daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota.
“Langkah – langkah ini akan menjadi fondasi penting dalam membangun industri minyak atsiri yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya.
Wamenperin Riza menekankan pada pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem industri aroma dari hulu ke hilir, apalagi di tingkat hulu perlunya pendampingan petani, regenerasi penyuling, dan penguatan koperasi harus menjadi prioritas.
Pada sektor antara dan hilir, lanjutnya, perlu inovasi teknologi, formula, dan desain agar produk aroma Indonesia mampu bersaing secara global.
Selanjutnya, kata Wamenperin Riza, di sektor pemasaran, strategi branding kolektif dan penguatan diplomasi dagang dinilai penting untuk membawa aroma Indonesia ke panggung dunia.
Dia optimistis dengan semangat gotong royong, Indonesia dapat menciptakan ekosistem aroma yang inklusif bagi seluruh pelaku, berbasis kearifan lokal dan ilmu pengetahuan, berorientasi ekspor, serta berkelanjutan secara lingkungan dan sosial.
“Saya mengajak seluruh pelaku usaha, akademisi, peneliti, komunitas, serta rekan – rekan media untuk bersama – sama meningkatkan kesadaran dan menjalin kemitraan strategis demi memajukan pembangunan industri minyak atsiri dalam negeri,” jelas Wamenperin Riza.
Lebih lanjut, sebagai salah satu bentuk komitmen penguatan sektor ini, pihaknya juga telah sukses menggelar Aromatika Indofest 2025.
Ajang tersebut mempertemukan pelaku industri, komunitas kreatif, akademisi dan pemerintah dalam satu wadah kolaboratif untuk membangun ekosistem industri aroma nasional yang kuat dan berdaya saing global.
“Ini merupakan momentum penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam industri wewangian berbasis kekayaan hayati dan budaya lokal,” ungkap Wamenperin Riza. I