Kemenperin Terus Dorong Upaya Tingkatkan Produktivitas dan Utilisasi Industri Nonmigas

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong upaya meningkatkan produktivitas dan utilisasi, terutama bagi industri nonmigas agar dapat menyumbangkan pendapatan bagi negara dan pendapatan bagi lainnya.

Menurut Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, sebagai kementerian yang membina industri manufaktur, maka pihaknya terus melakukan upaya meningkatkan produktivitas dan utilisasi.

“Pada Triwulan II/2025, sektor industri pengolahan nonmigas mencatat pertumbuhan sebesar US$5,60 miliar atau lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,12%,” katanya dalam seminar nasional Taxplore UI 2025 tentang Quo Vadis Pajak Digital: Menakar Kebiajkan Jitu Perpanjakan PMSE bagi Keberlanjutan Industri Kreatif di Indonesia, baru – baru ini.

Sektor tersebut memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 16,92%, dari sisi kinerja ekspor selama Januari – Juli 2025 tercatat nilai eksport industri pengolahan nonmigas sebesar US$128,13 miliar atau sekitar 80% dari total ekspor nasional Indonesia.

Ekonomi digital Indonesia mengalami penigkatan yang sangat signifikan dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) mencapai US$90 miliar di tahun 2024, diproyeksikan sekitar US$200 miliar hingga US$300 miliar pada tahun 2030.

Maksud dari GMV adalah total nilai seluruh barang yang terjual melalui suatu platform (seperti marketplace) dalam periode waktu tertentu, sebelum dikurangi diskon, biaya atau retur.

GMV menunjukkan ukuran skala penjualan keseluruhan dan kinerja pertumbuhan bisnis, tetapi bukan merupakan pendapatan bersih perusahaan

“Ini sektor yang mencakup e-commerce, online travel, transportasi dan makanan, serta media online,” ungkap Wamenperin Riza.

Dia menuturkan bahwa hal tersebut ini membutikan bahwa Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) dan e-commerce telah menjadi katalisator bagi Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) menembus pasar yang lebih luas, baik domestik maupun global.

“Melalui platform digital, penyerapan tenaga kerja juga semakin besar, peluang usaha juga semakin luas, terutama juga melakukan transformasi sektor ekonomi dan membuka pintu bagi inklusi finansial,” ungkap Wamenperin Riza. I

 

 

 

 

 

Kirim Komentar