Kementan Jaga Harga dan Pasokan Daging Sapi Jelang Nataru 2025/2026

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan harga dan pasokan daging sapi hidup di tingkat peternak tetap terkendali menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2025/2026) melalui pengawasan distribusi, serta peningkatan produksi.

“Harga sapi hidup di tingkat peternak tetap terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026, stabilitas harga di tingkat hulu ini berperan penting dalam menjaga inflasi pangan pada akhir tahun,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah usaha penggemukan sapi di Subang, Jawa Barat.

Dia menjelaskan, sidak kepada sejumlah usaha penggemukan sapi (feedlot) dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Menteri Pertanian (Mentan), sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman untuk menjaga stabilitas harga pangan, melindungi konsumen, sekaligus memastikan peternak tetap sejahtera.

Agung menyebutkan, dari hasil pemantauan di Subang, Tasikmalaya, Tangerang, Bekasi dan Lampung, harga sapi hidup di tingkat peternak di kisaran Rp52.000 hingga Rp53.000 atau masih di bawah harga acuan pembelian Rp56.000 – Rp58.000 per kilogram bobot hidup.

“Kondisi ini menunjukkan pasokan cukup dan distribusi berjalan baik,” ujar Agung.

Dia menuturkan, PT Agrisatwa Jaya Kencana salah satu usaha penggemukan sapi di Subang, memiliki kapasitas kandang hingga 20.000 ekor sapi dengan populasi indukan 200 ekor.

“Per 12 Desember 2025, populasi sapi bakalan tercatat 9.800 ekor dan akan bertambah lagi 1.800 ekor dalam waktu dekat,” ungkapnya.

Menurut Agung, kondisi tersebut mencerminkan kesiapan pasokan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik pada periode Nataru 2025/2026 maupun menjelang Idulfitri 2026.

“Hasil sidak menunjukkan stok sapi di tingkap produsen aman dan harga relatif stabil. Ini penting untuk memastikan kenaikan konsumsi menjelang Natal dan Tahun Baru dan menjaga stabilitas harga,” tuturnya.

Baca Juga:  PAMERAN “DEEP AND EXTREME 2022” PERKUAT KEBANGKITAN WISATA SELAM INDONESIA

Dari sisi pelaku usaha, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Joni Liano menyampaikan bahwa stok sapi pedaging aman untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru.

Harga saat ini, dia menambahkan, bukan kenaikan, melainkan penyesuaian harga dan masih dijual di bawah harga acuan.

“Jadi, saya setuju dengan arahan Pak Menteri tadi. Arahan Pak Menteri tadi kan yang penting itu, semuanya happy. Peternak happy, pedagang happy dan konsumen juga happy yang ditunjukkan harga daging sapi stabil,” jelas Joni.

Sementara itu, perwakilan PT Agrisatwa Jaya Kencana Evia Kirana menyebutkan bahwa stabilitas harga sapi hidup di tingkat peternak masih terjaga.

“Harga jual sapi hidup di kami Rp53.000 per kg bobot hidup. Dengan ketersediaan bakalan yang cukup, kami optimistis produksi dan distribusi tetap lancar hingga akhir tahun,” katanya.

Secara nasional, Kementan mencatat ketersediaan sapi dan kerbau bakalan di seluruh feedlot mencapai 193.705 ekor.

Jumlah tersebut dinilai cukup untuk menjamin pasokan daging sapi selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 hingga Lebaran tahun depan.

Kementan menegaskan akan terus melakukan monitoring ketersediaan stok dan pergerakan harga sapi, serta kerbau bakalan hingga Idulfitri, guna memastikan keterjangkauan harga bagi masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan usaha peternak. I

 

 

 

 

Kirim Komentar