Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi melakukan kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan kompetensi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di bidang kelautan dan perikanan.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Direktur Jenderal Penempatan KemenP2MI Ahnas dan Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KemenP2MI Dwi Setiawan Susanto dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP I Nyoman Radiarta disaksikan langsung oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono di Kantor KemenP2MI, Jakarta.
Menurut Menteri Karding, KKP memiliki sejumlah politeknik yang bisa dimanfaatkan CPMI dalam meningkatkan kemampuan melalui pelatihan dan sertifikasi.
“Di tempat beliau banyak balai – balai termasuk ada 11 politeknik, itu menjadi bagian yang kita kerja samakan,” ujarnya.
Jadi, lanjut Menteri Karding, semua pekerja migran atau calon pekerja migran yang akan ditempatkan di luar negeri, khususnya di awak kapal di bagian perikanan itu akan mendapatkan pelatihan atau sekolah, serta tersertifikasi dengan standar internasional.
Dia menyebutkan, kerja sama itu dilakukan untuk memudahkan CPMI mendapatkan pelatihan sehingga ketika dikirim mampu bersaing di negara tujuan, karena telah kompeten di bidang kelautan dan perikanan.
“Sektor perikanan ini butuh ilmu khusus dan keterampilan khusus, sehingga memang kita harus melatih dengan baik. Masyarakat kita yang mau bekerja ke kuar negeri dengan kerja sama ini, aksesnya terhadap pelatihan juga semakin baik,” jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan, pihaknya siap mendukung program yang direncanakan oleh Menteri Karding.
Dia menjelaskan, KKP pihaknya memiliki 11 politeknik dan 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP) khusus bidang kelautan dan perikanan yang siap diberdayakan.
“Kementerian Kelautan Perikanan punya 11 politeknik dan lima SMP khusus di sektor kelautan perikanan. Artinya kita siap mendukung dan support Pak Menteri P2MI dan ketersediaan tenaga-tenaga terampil yang di level ke sarjana vokasi,” tutur Menteri Trenggono.
Dia mengakui bahwa politeknik dan SMP khusus bidang kelautan dan perikanan itu sudah banyak meluluskan siswa dan sarjana.
Oleh karena itu, Trenggono menambahkan, KKP siap mendukung rencana Menteri Karding untuk mengirim tenaga terampil bekerja di luar negeri.
“Artinya, setiap tahun, kita meluluskan lebih dari 2.000 mahasiswa atau sarjana vokasi setiap tahunnya dan total analitik kita ada 6.500 ditambah dengan 1.000 dari SMK, sehingga rasanya cukup ya untuk kemudian kita bisa mendukung dari semua yang dibutuhkan Pak Menteri P2MI,” tuturnya. I