Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Gizi Nasional (BGN) intens berkoordinasi untuk mempercepat pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan fokus utama di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, pembangunan dapur MBG ini tanggung jawab bersama, bahkan Kementerian PU siap hadir dari sisi infrastruktur agar program ini bisa berjalan cepat dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Komitmen Kementerian PU untuk mendukung penuh konstruksi, panduan teknis dan standarisasi bangunan dalam pembangunan fasilitas yang kini disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut,” katanya.
Pertemuan Menteri PU dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dilakukan sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani Maret 2025.
Keduanya menjajaki bentuk dukungan baru dari Kementerian PU terhadap program prioritas nasional ini, yang merupakan salah satu agenda utama Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
Kementerian PU memegang peran krusial dalam menyokong program ini melalui penyediaan infrastruktur dasar, termasuk dapur SPPG yang akan tersebar di berbagai wilayah.
Menurut Dadan Hindayana, infrastruktur yang kokoh adalah kunci keberhasilan distribusi makanan bergizi kepada para pelajar.
“Rencananya, pengelolaan dapur MBG akan dilakukan dengan skema swakelola. Saat ini, kami akan pertajam lokasi – lokasi di wilayah 3T,” jelasnya.
Dukungan Kementerian PU terhadap pembangunan dapur MBG juga sejalan dengan visi PU 608.
Visi ini bertujuan menurunkan Rasio Output Modal Inkremental (ICOR) di bawah 6, menekan kemiskinan hingga 0% dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.
Pembangunan dapur MBG diharapkan dapat membuka lapangan kerja di tingkat lokal, memperkuat rantai pasok bahan pangan dana memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.
Kementerian PU dan BGN berencana membentuk tim koordinasi teknis untuk menyusun langkah konkret implementasi dengan menargetkan pembangunan 2.200 dapur SPPG yang siap digunakan pada tahun 2025. I