Sebagai salah satu upaya dalam membentuk Jalan Tol yang Berkarakter di seluruh Indonesia pada tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kualitas layanan jalan tol dan rest area.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perlu adanya peningkatan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.
“Kehadiran rest area juga didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal,” kata Basuki.
Tim Ahli/Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) Sudirman menjelaskan, selain pemenuhan Standar Mutu Penilaian (SPM) yang seharusnya dipertahankan, pada tahun 2023 penilaian juga menekankan pada dukungan keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan layanan jalan tol.
“Harus ada upaya daur ulang (recycle) dalam penggunaan air, energi dan sampah dalam pengelolaan layanan jalan tol sehingga ramah lingkungan,” kata Sudirman dalam kunjungan penilaian jalan tol di ruas Semarang-Pemalang-Batang.
Dia menuturkan, pengolahan limbah cair penting untuk didaur ulang sebagai bentuk penghematan air agar tidak terbuang sia-sia.
“Sebagai contoh air dari toilet dan masjid sisa wudhu bisa diolah atau dipakai ulang untuk menyiram tanaman di sekitar Rest Area/Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) jalan tol,” jelasnya.
Selain daur ulang penggunaan air, pengelolaan jalan tol diharapkan dapat memanfaatkan teknologi-teknologi yang hemat energi.
“Contohnya untuk sumber listrik dapat dikombinasikan dengan menggunakan panel surya (solar cell) dan pencahayaan LED yang lebih hemat energi,” ungkapnya.
Terakhir, Sudirman juga mendorong adanya praktik daur ulang sampah di setiap TIP jalan tol.
“Daur ulang sampah bisa dilakukan dengan berbagai cara, misal pencacahan sampah plastik untuk daur ulang. Sedangkan untuk sampah organik bisa dengan memanfaatkan maggot,” tuturnya.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang-Batang Nasrullah menambahkan, gatakan, konsep TIP di ruas Semarang-Batang ke depan akan berorientasi TIP ramah keluarga (family rest area) dengan dilengkapi sejumlah fasilitas anak seperti adavtaman bermain dan juga fasiltas untuk difabel.
“Untuk aspek lingkungan, seperti di rest area 379 A, kita sudah ada fasilitas taman daur ulang, tempat sampah pilah botol, Tempat Pembuangan Sementara, pengelolaan limbah daun kering untuk kompos, dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Kami juga ada program penanaman pohon dari masing-masing tenant,” jelas Nasrullah. I