Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra I Ditjen Sumber Daya Air (SDA) akan melanjutkan pembangunan Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pasee di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Bangunan yang membendung Sungai Krueng Pasee tersebut memiliki potensi air untuk mengairi daerah irigasi seluas 8.922 hektare.
Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen Sumber Daya Air Ismail Widadi mengatakan, Kementerian PUPR akan melanjutkan pekerjaan Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pasee yang sempat terhenti.
“Memang pekerjaannya sempat terhenti, karena beberapa faktor penyebab, mulai dari pengaruh pandemi Covid-19, sulitnya pihak penyedia jasa untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja berikut dampak sosial yang ada, hingga performa penyedia jasa yang berdampak pada progres pekerjaannya kurang optimal,” ujarnya.
Akhirnya terjadilah putus kontrak pada Maret 2023. Hal tersebut disampaikan Ismail saat mendampingi Kunjungan Kerja (kunker) Komite II DPD di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, Senin (18/9/2023).
Ismail menjelaskan, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra I Ditjen SDA akan mempersiapkan dan merencanakan lebih baik lagi kelanjutan pekerjaan Bendung DI Krueng Pasee.
“Intinya kita akan mempersiapkan lebih baik lagi dan tidak terburu-buru, dalam merencanakannya tentu lebih baik lagi,” tutur Ismail.
BWS Sumatra I sudah melakukan langkah tegas terhadap performa pekerjaan yang tidak layak.
Semua sudah melalui tahapan sesuai prosedur, bukan mendadak. “Jadi siapa pun yang komit bekerja sama dengan BWS Sumatra 1, jangan main-main.”
Pekerjaan pembangunan Bendung DI Krueng Pasee memang telah dilakukan pemutusan kontrak sejak 24 Maret 2023 dalam posisi progres fisik pekerjaan di lapangan yang terpasang, yaitu 36,71% (dari seharusnya 70,20%).
“Jadi, bangunan-bangunan yang kita lihat di lapangan memang belum selesai,” tegas Ismail.
Penyelesaian Rehabilitasi Bendung Pasee merupakan salah satu prioritas Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR pada Tahun Anggaran 2024.
Secara teknis, luasan Daerah Irigasi Krueng Pasee adalah 8.922 hektare yang meliputi Pasee Kiri seluas 3.308 hektare dan Pasee Kanan seluas 5.614 hektare.
Adapun area cakupan DI Krueng Pase meliputi delapan Kecamatan di Aceh Utara dan satu Kecamatan di Lhokseumawe.
Ismail menuturkan, untuk melaksanakan rehabilitasi lebih baik, kita harus merencanakan lebih baik lagi, melakukan review lagi dokumen perencanaan, mempertimbangkan beberapa faktor yang penting.
Sungai Krueng Pasee merupakan Sungai Alluvial, saat cuaca ekstrem, bila saluran pengelak tergerus akan berpotensi merusak fasilitas lainnya (Rumah Pompa, Jembatan Bailey, lahan dan permukiman).
Hal lainnya adalah sedimentasi yang tinggi pada sungai dan saluran eksisting. Perlu normalisasi agar aliran lancar pada saat pelaksanaan konstruksi. I