KEMENTERIAN PUPR PERCEPAT PEMBANGUNAN PENGENDALI BANJIR BANDARA YIA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta.

Pembangunan tersebut untuk mendukung kegiatan pariwisata pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di D.I Yogyakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

“Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek, tapi intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir,” katanya.

Upaya penanggulangan bencana, lanjut Menteri Basuki, termasuk banjir merupakan tanggung jawab bersama.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur.

“Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat penting seperti pembangunan bendungan pengendali banjir, sabo dam, jembatan bailey dan rumah tahan gempa,” ujar Menteri Basuki.

Dalam mengurangi risiko banjir Bandara YIA, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Ditjen Sumber Daya Air membangun sejumlah prasarana pengendali banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang.

Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu mulai dari perbaikan/normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan sistem drainase, sodetan, kolam retensi, pengadaan pompa banjir, hingga bangunan penahan penampung air sepanjang sungai (long storage).

Pembangunan pengendali banjir Bandara YIA dibagi menjadi empat paket pekerjaan yang dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2023.

Paket Pertama adalah Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat yang dilaksanakan kontraktor PT Bumi Karsa-Abipraya, KSO dengan nilai kontrak Rp428,88 miliar.

Lingkup pekerjaannya berupa pembangunan jetty sepanjang 306 meter dan tanggul sungai 322 meter, dengan progres saat ini sudah sebesar 88%.

Baca Juga:  KEMENTERIAN PUPR BANGUN INTAKE SUNGAI SEPAKU UNTUK SUPLAI AIR BAKU IKN NUSANTARA

Paket Kedua, yakni Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur yang dilaksanakan kontraktor WIKA-ADP KSO dengan nilai kontrak Rp413miliar.

Lingkup pekerjaannya berupa pembangunan jetty sepanjang 306 meter dan tanggul sungai  258 meter, dengan progres saat ini sudah sebesar 97,9%.

Selanjutnya Paket Ketiga, yaitu Pembangunan Prasarana Pengendali banjir Sungai Bogowonto yang dilaksanakan kontraktor PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp360,2 miliar.

Lingkup pekerjaan yakni peningkatan kapasitas sungai, pekerjaan long storage, perkuatan tebing/revetment, kolam retensi dan pengadaan pompa banjir, dengan progres konstruksi sebesar 56.85%.

Terakhir Paket Keempat adalah Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang yang dilaksanakan kontraktor PT. Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp295 miliar.

Lingkup pekerjaan paket keempat diantaranya pekerjaan Peningkatan Kapasitas Sungai, long storage, perkuatan tebing/revetment, kolam retensi, dan pompa, dengan progres konstruksi sebesar 68.03%.

Risiko banjir Bandara YIA disebabkan karena kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang.

Terdapat dua langkah penanganan oleh BBWS Serayu Opak, yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai.

Pengendalian banjir pada Sungai bogowonto dan Sungai Serang dilaksanakan dengan menggunakan sistem drainase, kolam retensi, stasiun pompa, dan jetty untuk pembukaan muara sungai.

Sistem pengendalian banjir dibagi menjadi tiga, yaitu sistem Barat berupa peningkatan kapasitas sungai Bogowonto Hilir, kolam retensi dan long storage lereng, normalisasi Sungai Deres, long storage Carik Barat dengan pompa banjir.

Sistem Timur meliputi sudetan Kalituru, peningkatan kapasitas Sungai Turi, Sungai Seling, Sungai Dengen, Sungai Kaligintung, Sungai Sidatan, Sungai Kebo Sungai Plumbon, Kolam Retensi Carik Timur dilengkapi pompa banjir.

Sistem Selatan meliputi peningkatan kapasitas Sungai Ledeng, Sungai Jelantoro dan Drainase Macanan. I

Baca Juga:  PUPR CATAT 2.489 KM JALAN TOL BEROPERASI HINGGA AKHIR 2021

 

 

Kirim Komentar