Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi lonjakan arus lalu lintas selama momentum libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, arus mudik libur Nataru diperkirakan terjadi mulai 22 Desember – 29 Desember 2023.
Adapun, Kementerian PUPR memprediksi bahwa periode arus balik libur Nataru akan jatuh pada 29 Desember 2023 – 1 Januari 2024.
Demi memastikan kelancaran arus mudik, Hedy menambahkan, salah satunya upaya yang dilakukan PUPR adalah memastikan kemantapan jalan tol maupun jalan nontol dan menghentikan pengerjaan konstruksi di sejumlah ruas jalan utama selambat-lambatnya pada 15 Desember 2023.
“Pertama adalah memastikan seluruh jalan nasional berfungsi dengan baik disertai dengan lampu dan marka yang lengkap. Kemudian, kita akan menghentikan seluruh kegiatan konstruksi di sepanjang arus Nataru selambat-lambatnya pada 15 Desember 2023,” jelasnya saat konferensi pers Skema Pengaturan Jalan Nataru dan Kesiapan Jalan Alternatif dan Tol, baru-baru ini.
Guna mengantisipasi terjadinya kepadatan kendaraan di jalan tol, lanjut Hedy, PUPR akan melakukan pengaturan khusus terhadap arus kendaraan keluar masuk di tempat istirahat dan pelayanan (TIP).
Peningkatan pemantauan khususnya akan dilakukan pada tiga TIP yang langganan mengalami kepadatan pada setiap momen libur panjang.
Ketiga TIP tersebut di antaranya KM 88A, KM 39A dan KM725A Jalan Tol Trans Jawa.
“Ada penambahan petugas yang dilakukan oleh BUJT. Kemudian, kita juga terapkan rest area monitoring system atau RAMS yang dilengkapi dan dibantu dengan CCTV untuk pemantauan kapasitas parkir. Serta kami menyediakan aplikasi BPJT Info yang dapat diakses oleh publik melalui smartphone,” tuturnya.
Untuk meningkatkan fasilitas TIP di Tol Trans Jawa, PUPR juga akan mengalihfungsikan sementara eks kantor Jasa Marga Palikanci yang berlokasi di exit Gerbang Tol Ciperna sebagai rest area. I