Kementerian PUPR Targetkan 34 Proyek KPBU pada Tahun Anggaran 2025

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) terus berupaya memperluas cakupan kerja sama dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Triono Junoasmono mengatakan, Pada Tahun Anggaran (TA) 2025 Kementerian PUPR melalui DJPI menargetkan sebanyak 34 proyek bidang PUPR akan dilaksanakan melalui skema KPBU.

“Sebanyak 14 proyek KPBU ada di sektor Sumber Daya Air, 10 unit proyek KPBU sektor jalan dan jembatan, 7 unit proyek KPBU sektor permukiman dan 3 unit proyek KPBU sektor perumahan,” kata Triono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR di Jakarta.

Dia menyebutkan, pada sektor Sumber Daya Air (SDA) yang sedang dalam tahap penyiapan sebanyak 3 unit proyek dengan perkiraan nilai investasi Rp10,78 triliun.

Ketiga proyek itu adalah Pembangunan Daerah Irigasi Jambo Aye di Aceh Utara dan Aceh Timur, Provinsi Aceh, Pembangunan Bendungan Lambakan di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, dan Pembangunan Bendungan Cidanau di Kabupaten Serang – Provinsi Banten.

“Tahap transaksi pada sektor SDA sebanyak 12 proyek dengan nilai investasi Rp32,11 triliun di antaranya Pembangunan Bendungan Bodri di Kendal – Provinsi Jawa Tengah, KPBU Pembangunan Bendungan Merangin di Merangin – Provinsi Jambi, dan KPBU pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci di Aceh Barat-Provinsi Aceh,” tutur Triono.

Tahap perjanjian jual beli listrik di PT PLN (Persero) sektor SDA sebanyak 2 unit proyek antara lain Pemeliharaan Bendungan dan Penyediaan Infrastruktur PLTM Bintang Bano di Sumbawa Barat – Provinsi NTB dan Penyediaan Infrastruktur PLTA pada Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan – Provinsi Sumatera Selatan.

Baca Juga:  KEMENTERIAN PUPR TERUS TINGKATKAN PELAYANAN AKSES AIR MINUM DAN SANITASI YANG AMAN

Selanjutnya, di bidang jalan dan jembatan yang masih tahap penyiapan, yakni 7 unit Proyek Jalan Tol sepanjang 384,1 km dengan nilai Rp124,02 triliun, yaitu Jalan Tol Ciranjang- Padalarang-Provinsi Jawa Barat, dan Jalan Tol Bandung Intra Urban-Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, Jalan Tol Pejagan – Cilacap – Provinsi Jawa Tengah, Jalan Tol Malang – Kepanjen – Provinsi Jawa Timur, Jalan Tol Demak – Tuban – Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jalan Tol Pluit – Bandara (bagian Jalan Tol Tomang – Pluit – Bandara (elevated)) – Jakarta, dan Jalan Tol Cilegon-Anyer Provinsi Banten

“Untuk yang sudah tahap transaksi di 2025 pada sektor jalan dan jembatan sebanyak 3 proyek jalan tol sepanjang 265,5 km dengan nilai investasi Rp91,99 triliun, yaitu Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Ciamis – Provinsi Jawa Barat, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi – Provinsi Bali, dan Jalan Tol Sentul Selatan – Karawang Barat – Provinsi Jawa Barat,” kata Triono.

Sementara itu, di bidang permukiman yang masih tahap persiapan sebanyak 4 unit proyek, yakni KPBU Proyek Idle Capacity SPAM Pemali Juana di Kota Semarang – Provinsi Jawa Tengah,  SPAM Regional Kalimantan Timur – Provinsi Kalimantan Timur, SPAM dan SPAL KIKN – Provinsi Kalimantan Timur, dan KPBU Pengelolaan Waduk Sei Gong di Kota Batam dan Rempang – Provinsi Kepulauan Riau.

“Sebanyak 3 unit proyek siap tahap transaksi di 2025 pada sektor permukiman, yakni SPAM Kota Bitung-Provinsi Sulawesi Utara, SPAM Regional Lombok – Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan SPAM Regional Sindangheula – Karian Barat – Provinsi Banten,” kata Triono.

Terakhir, di bidang perumahan yang sudah tahap transaksi terdapat dua proyek senilai Rp1,64 triliun, yakni Revitalisasi Rusun Pasar Jumat – TOD Lebak Bulus – Provinsi Jakarta danpembangunan Rusun Tambak Wedi di Kota Surabaya – Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga:  BENDUNGAN TAPIN TINGKATKAN POTENSI PERTANIAN DAN PARIWISATA

“Satu proyek masih tahap persiapan, yakni Rusun Kota Surabaya – Provinsi Jawa Timur,” tegasnya. I

Kirim Komentar