KEMENTERIAN PUPR TERUS TINGKATKAN PELAYANAN AKSES AIR MINUM DAN SANITASI YANG AMAN

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai poin ke enam dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu air bersih dan sanitasi layak dengan cara meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman, serta berkelanjutan bagi semua.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pihaknya telah melaksanakan berbagai percepatan peningkatan pelayanan air minum bagi masyarakat, di antaranya melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ditingkatkan melalui hulu dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan akses air minum.

“Pembangunan itu seperti SPAM Raknamo, SPAM Sindang Heula, SPAM Titab, SPAM Sei Gong dan SPAM Kuningan yang diikuti dengan penambahan jaringan perpipaan dan Sambungan Rumah (SR),” ujarnya saat memberikan sambutan dan membuka Indonesia Water Forum (IWF) 2022.

Selain itu, Kementerian PUPR juga meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Air Minum melalui beberapa upaya.

“Kami sadar, dalam peningkatan akses air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan tidak hanya dari segi infrastrukturnya saja tetapi juga dari SDM-nya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Menteri Basuki menambahkan, pihaknya memiliki Program Magister Super Spesialis yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk program studi Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum dan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) di Semarang untuk menghasilkan tenaga terampil yang siap bekerja.

Perhelatan IWF kembali diselenggarakan tahun ini di Jakarta Convention Center dengan mengusung tema Pengembangan SPAM, Transformasi Digital dan Adaptasi Perubahan Iklim.

Kegiatan yang diselenggarakan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) ini masuk dalam salah satu rangkaian kegiatan Integrated Technology Event (ITE) 2022 yang merupakan kolaborasi kegiatan Indo Waste, Indo Water, Indo Renergy dan Indonesia International Smart City 2022 Expo and Forum.

Menjawab transformasi digital, Menteri Basuki menuturkan, diperlukan sebuah lompatan inovasi dan teknologi. “Kami mengimplementasikan SCADA untuk otomatisasi pengoperasian SPAM di Kali Dendeng, Bandar Lampung, Labuan Bajo, dan Smart Water Management untuk monitoring kebocoran di Kota Semarang dan Denpasar,” tuturnya.

Baca Juga:  Anggaran Kementerian PUPR Tahun 2025 untuk Dukung Asta Cita Visi Bersama Indonesia Maju

Menteri Basuki mengakui bahwa kegiatan IWF 2022 merupakan batu loncatan dalam menyiapkan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tahun 2024.

“Saya sangat mengapresiasi niat baik dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia yang berinisiatif mengadakan Indonesia Water Forum 2022 sebagai wadah silaturahmi kita dalam melayani masyarakat,” jelasnya. I

 

Kirim Komentar