Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menyatakan komitmennya untuk mendukung peran orang tua penyandang disabilitas agar mandiri secara ekonomi melalui bantuan kegiatan bisnis/usaha.
“Yang sudah kita jalankan, yaitu membantu bagi yang sudah punya usaha, kita bantu misalnya akses pembiayaan, lalu misalnya mereka belum ada tempat, kita bantu fasilitas publik untuk mereka bisa jualan,” jelas Menteri UMKM Maman Abdurrahman.
Dia mengatakan hal tersebut saat menghadiri agenda InklusiLand dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Tangerang.
Menteri UMKM menuturkan, pemerintah secara konsisten akan mendukung peningkatan ekonomi terhadap para penyandang disabilitas, terkhusus bagi peran orang tuanya.
Pasalnya, dia menambahkan, mereka dinilai sangat membutuhkan ruang tambahan dalam meningkatkan kebutuhan ekonominya.
“Maka dari itu kita lebih menitikberatkan ke orang tuanya. Itu bagi yang memang sudah punya usaha kita bantu, kita dorong di scale up usaha – usahanya,” katanya.
Menteri Maman menuturkan, bagi para orang tua anak penyandang disabilitas yang memiliki usaha akan dikolaborasikan dengan program-program yang ada di Kementerian UMKM seperti bantuan promosi, pelatihan hingga bantuan modal usaha.
“Namun, memang bagi yang belum, kita melalui beberapa organisasi – organisasi penyandang disabilitas, kita bantu untuk mulai memberikan pelatihan – pelatihan untuk memulai usaha. Ini yang sudah kita lakukan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Menteri UMKM, pemerintah juga akan mendorong percepatan digitalisasi pada UMKM yang dijalankan oleh penyandang disabilitas dengan fokus pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
“Kalau rata – rata orang tuanya, mereka yang memang pengusaha – pengusaha UMKM, mereka pelan – pelan sudah mulai akan beralih ke digitalisasi,” tuturnya.
Dia mengakui bahwa saat ini sulitnya akses pembiayaan permodalan melalui kredit perbankan juga menjadi tantangan dalam upaya pengembangan UMKM para disabilitas.
“Yang sudah kita jalankan itu membantu bagi yang sudah punya usaha, kita bantu akses pembiayaan, lalu misalnya mereka belum ada tempat, kita bantu fasilitas publik untuk mereka bisa jualan,” jelasnya.
Menurut Menteri UMKM, menciptakan ekosistem bisnis digital yang inklusif itu diperlukan kolaborasi dengan beberapa organisasi masyarakat yang fokus dalam isu – isu disabilitas.
“Ini sama perlakuannya dengan semua usaha mikro ataupun kecil, kita mendorong untuk mereka sudah mulai on boarding di e-commerce ataupun melek digital,” ujarnya. I
