Kementrans Siapkan 2.000 Orang Tim Ekspedisi Patriot Tahun 2025

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah menyiapkan keberangkatan sebanyak 2.000 orang anggota Tim Ekspedisi Patriot pada tahun 2025.

Menurut Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara, Tim Ekspedisi Patriot terdiri dari para akademisi dan sarjana yang berfokus untuk meneliti potensi yang dapat dikembangkan di kawasan transmigrasi.

Dia menuturkan, salah satu fokus utama dalam paradigma baru transmigrasi saat ini adalah pengembangan potensi dan sumber daya di kawasan transmigrasi dengan menciptakan korporasi masyarakat.

Korporasi masyarakat tersebut, kata Iftitah, sebagai wadah bagi para transmigran untuk membangun usaha secara kolektif dan mandiri.

“Lahan sudah siap, pengusaha juga sudah mendapatkan solusi karena sudah ada korporasi masyarakat,” ujarnya.

Metrans menuturkan, Tim Ekspedisi Patriot tidak hanya berperan sebagai peneliti, tapi juga akan menjadi mentor dan pendamping bagi para peserta Program Transmigrasi Patriot yang akan dimulai pada tahun 2026.

Program Transmigrasi Patriot akan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk berpartisipasi dalam pengembangan kawasan transmigrasi dengan mengikuti pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui program beasiswa double degree pada jenjang D4, S1, S2, dan S3, baik di universitas lokal, nasional, maupun luar negeri.

Para peserta Transmigrasi Patriot tersebut nantinya akan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi dan sumber daya di kawasan transmigrasi masing-masing.

Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Program Transmigrasi Patriot agar dapat membangun kawasan transmigrasi dan ekonomi terintegrasi berbasis inovasi pendidikan dan teknologi, Kementrans menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kerja sama antara kedua lembaga tersebut tertuang dalam nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani hari ini.

Mentrans Iftitah berharap, kolaborasi tersebut dapat mempercepat hadirnya inovasi yang menjawab tantangan pembangunan kawasan transmigrasi, sehingga semakin banyak investor yang tertarik untuk ikut mengembangkan kawasan transmigrasi.

Baca Juga:  Kementrans Jaring Mitra Perkuat Rantai Pasok di Kawasan Transmigrasi

“Orang pintar adalah orang yang mampu menjawab persoalan, maka kami libatkan ITB agar konsep Transmigrasi Patriot ini benar – benar menjawab kebutuhan di lapangan tentang konsep baru transmigrasi,” jelasnya.

Rektor ITB Tatacipta Dirgantara menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah dapat menghasilkan program nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Harapannya melalui kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas dosen maupun mahasiswa yang nantinya dapat menjadi media pembelajaran di ruang kuliah,” ungkapnya. I

Kirim Komentar