Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza menyatakan bahwa insentif untuk kendaraan roda dua di segmen elektrik akan diumumkan pada Agustus 2025 sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya.
“Tetap Agustus, ya. Mudah – mudahan semua on the track,” jelasnya di Jakarta, baru – baru ini.
Untuk menyesuaikan agenda atau target pengesahan tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait, yakni Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Tidak hanya itu saja, kebijakan ini juga nantinya bakal dibahas dalam Rapat Kordinasi Terbatas (Rakotas),” ungkap Wamenperin Riza.
Menurutnya, insentif untuk kendaraan roda dua di segmen elektrik memang sangat dibutuhkan oleh industri otomotif, dengan adanya insentif tersebut dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Tidak hanya masyarakat yang membutuhkan insentif tersebut, Wamenperin Riza menambahkan bahwa insentif juga sangat dibutuhkan oleh pelaku industri, termasuk asosiasi yang menggawangi sepeda motor listrik di tanah air.
“Jadi, belum ada perubahan yang pasti bahawa insentif itu memang dibutuhkan sebagaimana diinginkan oleh asosiasi. Kami juga merespons, memang skemanya belum bisa kami putuskan untuk saat ini,” ungkap Wamenperin Riza.
Program insentif motor listrik pada tahun 2024 diberikan dengan kuota 60.000 unit dan sudah habis tersalurkan. Kemudian, pada tahun 2025, pemerintah kembali melanjutkan program insentif motor listrik dengan anggaran Rp250 miliar dengan kemungkinan besaran insentif tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya.
Sampai dengan saat ini, pemerintah masih terus membahas secara rinci mengenai teknis terkait dengan kuota dan besaran insentif untuk program motor listrik tahun 2025. I