KKP Tawarkan Peluang Investasi di Sentra Garam Rote Ndao

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kawasan ini akan menjadi model pengembangan industri garam nasional untuk mendukung target swasembada garam pada tahun 2027 sesuai amanat Perpres Nomor 17 Tahun 2025.

Dengan potensi lahan lebih dari 10.000 hektare dan kondisi iklim ideal, enam hingga tujuh bulan musim kemarau per tahun, Rote Ndao dinilai memiliki kemiripan karakter geografis dengan lokasi tambak garam kelas dunia seperti Dampier, Australia.

KKP menargetkan produktivitas lahan mencapai 200 ton per hektare per siklus.

Kawasan K-SIGN akan dikembangkan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, seperti PT Garam, hingga investor swasta dan membuka peluang kerja.

Model bisnis yang ditawarkan mencakup pengelolaan tambak, pembangunan sarana produksi, gudang, washing plant, refinery, dan sistem distribusi terintegrasi.

“Ini adalah bentuk konkret keberpihakan pemerintah kepada industri garam nasional. Rote Ndao akan menjadi wajah baru pergaraman Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ujar Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara dalam siaran resmi KKP di Jakarta, baru-baru ini.

Dia menambahkan bahwa kawasan ini juga akan menjadi pusat pengembangan hilirisasi garam yang bernilai tinggi.

Pembangunan K-SIGN di Rote Ndao diproyeksikan menyerap hingga 26.000 tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 2,5 kali Upah Minimum Regional (UMR) setempat.

Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor garam, yang saat ini masih mencapai lebih dari 2,5 juta ton per tahun untuk industri kimia dan pangan.

Investasi dalam proyek K-SIGN tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Baca Juga:  Kemendag Terbitkan Permendag Nomor 14 Tahun 2025 Atur Tata Cara Promosi Dagang

Dengan dukungan teknologi, mekanisasi, dan tata kelola modern, kawasan ini ditargetkan menjadi benchmark baru pergaraman di kawasan tropis.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kick-off pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Desa Matasio, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada awal Juni 2026.

Pembangunan sentra industra garam menggunakanpendekatan ekstensifikasi terpadu, yang mencakup pembangunan tambak garam modern, fasilitas gudang dan pengolahan, hingga penataan kelembagaan, serta kerja sama produksi. I

 

Kirim Komentar