Perekonomian Indonesia mampu tumbuh solid di 5,12% pada Kuartal II/2025 dan menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara G20.
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mencetak all-time high menembus level 8.100 yang sekaligus menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.
Investasi Semester I/2025 juga telah mencapai Rp942 triliun, naik 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Indonesia menjadi negara ketiga yang sudah menyelesaikan perundingan dengan Amerika Serikat, maka tentu kita berharap bahwa ke depan risiko lebih terprediksi dan berbagai lembaga sudah melihat bahwa dunia mulai membaik.
“Pertumbuhan berbagai negara relatif akan lebih baik di tahun depan daripada di tahun ini,” ujarnya saat acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta.
Dalam satu tahun terakhir, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai kebijakan yang tidak hanya menunjukkan peningkatan angka statistik, tetapi juga memberikan manfaat yang langsung dirasakan masyarakat.
Manfaat tersebut antara lain menurunnya tingkat pengangguran yang saat ini tercatat 4,76% (terendah sejak 1998), telah dilakukan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% pada tahun 2025 dalam upaya menjaga daya beli pekerja dan menurunnya angka kemiskinan ke level terendah sepanjang sejarah menjadi 8,47% pada Maret 2025.
Selain itu, untuk memastikan penyaluran bantuan sosial lebih tepat sasaran, pemerintah telah menyusun Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional dan menyalurkan akses permodalan murah melalui Kredit Usaha Rakyat kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, serta nelayan sepanjang Januari – September 2025.
Reformasi struktural juga terus didorong melalui deregulasi kemudahan berusaha dengan diimplementasikannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 sejak 5 Oktober 2025, yang akan mendorong proses perizinan berusaha menjadi semakin cepat, mudah dan pasti.
“Kemudian beberapa milestone yang dicapai, antara lain diluncurkannya untuk pertama kali Bullion Bank, serta beroperasinya Danantara. Itu beberapa game changer yang ditorehkan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” jelas Menko Airlangga.
Lalu, dia menambahkan, juga mendorong pemanfaatan lebih luas dari local currency transaction dengan beberapa negara termasuk ASEAN dan Jepang.
“Sekarang sedang dicoba juga di UAE. Indonesia juga berhasil menuntaskan berbagai perjanjian perdagangan, termasuk IEU-CEPA yang 10 tahun dibahas dan ini ditargetkan implementasi pada 1 Januari 2027,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan terkait program paket ekonomi 8+4+5 dan stimulus lainnya yang diharapkan akan meningkatkan konsumsi dan menciptakan multiplier effect.
Salah satu inovasi dari stimulus ini, yaitu peluncuran Program Magang Nasional yang ditujukan untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat dengan harapan dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk memasuki pasar tenaga kerja yang kompetitif.
“Event seperti ini menjadi sangat penting. Dengan pertumbuhan yang tahun depan harapannya lebih baik, kami ingin bekerja sama dengan seluruh stakeholder, para pengusaha yang ada di ruangan ini dan juga stakeholder lainnya agar bersama membangkitkan rasa optimisme, karena salah satu yang bisa menumbuhkan pertumbuhan adalah optimisme.
Menurut Menko nAirlangga, optimisme pasar dan optimisme investor. “Kita juga terus berjuang membuka pasar ekspor, salah satu yang kita akan buka adalah melalui CPTPP.” I