Untuk meningkatkan konektivitas dari dan menuju destinasi wisata pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) memberikan subsidi terhadap pelayanan angkutan umum pada kawasan strategis pariwisata nasional.
“Penyelenggaraan Angkutan KSPN berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025,” kata Kasubdit Angkutan Multimoda dan Antarmoda Iman Sukandar pada Jumat (13/10/2023).
Kemudian, dia menambahkan, pemerintah juga menetapkan Destinasi Wisata Prioritas dan Destinasi Wisata Super Prioritas.
Menurut Iman, pengembangan sektor pariwisata memiliki prinsip aksesibilitas, amenitas dan atraksi.
“Kementerian Perhubungan punya peran dalam membantu meningkatkan kunjungan wisatawan pada beberapa destinasi wisata tersebut,” jelasnya.
Salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Provinsi ini memiliki cukup banyak destinasi wisata, mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata seni, wisata edukasi, dan lainnya.
Di Yogyakarta, Ditjen Perhubungan Darat memberikan subsidi angkutan KSPN yang dilaksanakan oleh Perum Damri.
Saat ini, di Yogyakarta terdapat lima rute angkutan KSPN sebagai berikut:
- YIA – Purworejo – Salaman – Candi Borobudur. Tersedia setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari YIA pukul 06.00 WIB, 07.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB. Keberangkatan dari Candi Borobudur pukul 09.00 WIB, 11.00 WIB, 15.00 WIB, dan 16.00 WIB.
- YIA – Palbapang – Imogiri. Tersedia setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari YIA pukul 08.00 WIB, 10.00 WIB, 15.00 WIB, dan 16.00 WIB. Keberangkatan dari Palbapang pukul 09.30 WIB, 11.30 WIB, 16.30 WIB, dan 17.30 WIB. Keberangkatan dari Imogiri pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, 17.00 WIB, dan 18.00 WIB.
- Kantor Bank Indonesia – Tugu – Monumen Yogya Kembali – Turi – Candi Borobudur. Tersedia setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Kantor Bank Indonesia pukul 04.30 WIB, 06.30 WIB, 10.00 WIB, dan 12.00 WIB. Dari Candi Borobudur pukul 07.00 WIB, 09.00 WIB, 13.00 WIB, dan 15.00 WIB.
- Titik Nol Km Malioboro – Tebing Breksi – Candi Prambanan – Candi Borobudur. Tersedia setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Malioboro pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB, 11.00 WIB, dan 12.30 WIB. Dari Tebing Breksi pukul 06.10, 06.40, 11.40, dan 13.10 WIB. Dari Candi Prambanan pukul 06.30, 07.00, 12.00, dan 13.30 WIB. Dari Candi Borobudur pukul 08.00, 09.30, 13.30, dan 15.00 WIB.
- Titik Nol Km Malioboro – Pantai Baron – Pantai Parangtritis. Tersedia setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Malioboro pukul 06.30 WIB, 07.30 WIB, 12.30 WIB, dan 13.30 WIB. Dari Pantai Baron pukul 08.30 WIB, 09.30 WIB, 14.30 WIB, dan 15.30 WIB. Dari Pantai Parangtritis pukul 09.30 WIB, 10.30 WIB, 15.30 WIB, dan 16.30 WIB.
Tarif untuk semua rute tersebut adalah Rp20.000, dengan tiket yang dapat dipesan langsung dengan pembayaran tunai ataupun menggunakan QRIS.
General Manager Damri Cabang Yogyakarta Boy Aryadi mengatakan bahwa tahun ini atensi masyarakat pengguna angkutan KSPN di Yogyakarta meningkat.
“Kami didukung oleh BPTD Kelas III Yogyakarta baik disisi promosinya dan sosialisasinya. Ada peningkatan load factor yang signifikan mulai dari 2021, 2022, dan 2023,” jelasnya.
Menurut Boy, peningkatan keterisian penumpang terlihat pada saat weekend, mulai Jumat, Sabtu dan Minggu.
Trayek Kantor Bank Indonesia – Tugu – Monumen Yogya Kembali – Turi – Candi Borobudur memiliki load factor yang tertinggi.
Disusul kemudian trayek Titik Nol Km Malioboro – Tebing Breksi – Candi Prambanan – Candi Borobudur.
Boy menambahkan, titik trayek utama memang yang ke Borobudur, ada pula trayek ke arah pantai, tapi karena trayeknya cukup panjang, durasi perjalanan juga lama, sehingga mereka yang akan berwisata habis waktunya di perjalanan.
Sebagai contoh untuk trayek Titik Nol Km Malioboro – Pantai Baron – Pantai Parangtritis, pengunjung yang akan ke Pantai Parangtritis harus melewati Pantai Baron terlebih dahulu. Ini yang menjadi catatan.
Dalam aplikasi Mitra Darat yang dikembangkan oleh Ditjen Perhubungan Darat terdapat fitur GPS tracking yang memungkinkan pengguna dapat mengetahui posisi unit kendaraan angkutan KSPN.
Kasubdit Angkutan Multimoda dan Antarmoda Iman Sukandar menuturkan, di dalam aplikasi itu juga ada fitur untuk bagaimana masyarakat bisa mengetahui kepastian ataupun juga kelaikan jalan dari armada-armada yang digunakan.
Dia menambahkan, fitur-fitur itu akan sangat menarik bagi masyarakat, akan memberikan kepastian kepada masyarakat khususnya pada hal yang cukup penting seperti laik jalan dan juga kepastian layanan, keberadaan layanan dan posisi kendaraan angkutan KSPN. I