Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih 17.000 pulau yang terbentang.
Sebagai negara kepulauan, pelabuhan di Indonesia menjadi infrastruktur penunjang utama bagi moda transportasi laut dalam menggali potensi di setiap wilayah.
Pelabuhan Lembar merupakan salah satu pelabuhan laut yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan luas daratan 20.153 km2 dan merupakan salah satu provinsi di Wilayah Indonesia Bagian Tengah yang mempunyai sumber daya alam yang besar, seperti tambang, garam, rumput laut dan perikanan.
Kondisi ini membuat peran pelabuhan sangat dominan, disamping sebagai terminal dan pintu gerbang arus barang, penumpang dan hewan, pelabuhan juga berperan sebagai penunjang dan pemacu kemajuan perekonomian di NTB.
Guna mengintegrasikan data pelabuhan yang dapat diakses oleh masyarakat umum atau instansi terkait (stakeholder), maka dibutuhkan sistem konektivitas antara Pelabuhan Regional, Pengumpul dan Pengumpan Lokal agar sumber daya alam maupun pariwisata di wilayah NTB dapat dioptimalkan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar terus melakukan inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik dengan memberikan layanan secara cepat dan tepat dengan aplikasi yang bernama Inovasi Konektivitas Informasi Pelabuhan (Simkopel/i-Kopel) melalui integrasi digital.
“Sistem ini memberikan manfaat antara lain menjamin transparansi pelayanan kapal dan barang antarpelabuhan, menjamin rasa keadilan pelayanan, serta mempercepat penyelesaian pelayanan kapal dan barang,” jelas Kepala Kantor KSOP Kelas III Lembar yang diwakili oleh Kepala Seksi Lalu Lintas dan Usaha Kepelabuhanan Capt. Ari Wibowo saat sambutan pada acara Go-Live Simkopel/i-Kopel di Lombok Barat, NTB, Rabu (1/11/2023).
Selain itu, meminimalisasi biaya yang diperlukan dalam penanganan pelayanan kapal dan barang, meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait dengan kegiatan pelayanan kapal dan barang, serta meningkatkan daya saing nasional dan mendorong masuknya investasi.
Dia menjelaskan, aplikasi ini didesain untuk dapat diakses oleh KSOP Kelas III Lembar, Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya melalui akses internet, dengan pengembangan aplikasi ini dapat dijalankan oleh siapa saja, sehingga dalam pengoperasiannya tidak memerlukan keahlian khusus.
“Aplikasi ini akan menjadi media pelaporan terkait dermaga yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah dan telah memiliki izin operasional baik yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota,” kata Capt. Ari.
Adapun manfaat dari Simkopel/i-Kopel ini dapat meningkatkan kinerja layanan sistem konektivitas pelabuhan yang lebih efektif dan efisien bagi stakeholder pelabuhan, optimalisasi pengelolaan pelabuhan secara digital yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan nilai tambah, penguatan kapasitas organisasi dalam rangka menjadi penggerak utama sektor transportasi laut, dan ketersediaan data, serta informasi pelabuhan yang cepat dan akurat.
Capt. Ari berharap penggunaan aplikasi ini dapat meningkatkan pencapaian target pemanfaatan dermaga yang selama ini tidak berfungsi dan peningkatan PNBP di bidang Kepelabuhanan serta dapat mencapai satu harga kebutuhan masyarakat di daerah pesisir, perpencil dan perbatasan Provinsi NTB.
“Semoga capaian aplikasi Simkopel/i-Kopel ini menjadi media yang dapat dimanfaatkan organisasi dalam meningkatkan kualitas kinerja dan terjadinya integrasi digital dengan sistem pendukung lainnya guna mendukung operasional secara umum, serta dapat menjadi pilot project menuju tingkat nasional yang terakomodir ke dalam microsite Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M. Faozal mengatakan manfaat dari Simkopel/i-Kopel ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lokal dan nasional.
“Total di wilayah kami terdapat 37 pelabuhan, baik yang tercatat maupun tidak tercatat. Tugas kami disini untuk memastikan layanan di pelabuhan ini menjadi sesuatu yang menyamankan bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Lalu, hadirnya Simkopel/i-Kopel ini bisa menjawab hal tersebut dimana aplikasi ini dapat memudahkan para pengguna/stakeholder melalui konektivitas pelabuhan secara integrasi digital untuk mengetahui kondisi dermaga dan kedalaman perairan sekitar dermaga, sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik melalui informasi melalui analisa dan statistik Kepelabuhanan.
“Inovasi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kolaborasi dan sinergi antara kita para pemangku kepentingan di sektor transportasi dalam mewujudkan pelayanan sistem konektivitas pelabuhan melalui integrasi digital yaitu inovasi Simkopel/i-Kopel di NTB,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor KSOP Kelas III Lembar Capt. Purgana, Kepala Dinas Kota Mataram, General Manager PT Pelindo III cabang Lembar, Ketua DPC INSA Lembar, dan Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) cabang Lembar. I