Masjid Sheikh Zayed di Solo Akan Diresmikan Presiden Jokowi dan Presiden UEA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan menurut jadwal akan meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan di Solo pada Senin (14/11/2022).

Peresmian masjid yang berlokasi di kawasan Gilingan, Kota Solo dan merupakan hadiah langsung dari Mohamed Bin Zayed itu akan digelar pada pagi hari.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan, segala persiapan untuk peresmian masjid yang berada di Kecamatan Banjarsari itu sudah selesai.

Bahkan, dia menambahkan, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Mentawai menuju lokasi masjid sudah selesai diaspal.

Uwis (sudah, Red.) siap, uwis selesai semua,” kata Gibran kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).

Menurut Wali Kota Solo, peresmian masjid ini memang dimajukan lebih awal dari tanggal yang sudah dijadwalkan, yakni 17 November.

Presiden Jokowi, menurut Gibran, akan langsung terbang ke Solo seusai kunjungan kerja kenegaraan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-40 dan Ke-41, serta KTT terkait lainnya di Phnom Penh, Kamboja.

Gibran menyebutkan bahwa majunya tanggal peresmian itu sudah disetujui oleh Presiden UEA.

Jalan Ahmad Yani di Kota Solo dan sekitarnya juga akan disterilkan, sedangkan penutupan jalan di sekitar masjid bersifat situasional.

Untuk rute yang steril dari Simpang Ngemplak sampai dengan Simpang Gilingan.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan.

Dia menyoroti soal lahan parkir di masjid hadiah pangeran untuk Presiden Jokowi di Solo itu. “Lapangan parkir yang paling krusial. Masjid sebesar ini belum ada lapangan parkir,” ungkapnya, Jumat (4/11/2022).

Menteri Basuki mengusulkan agar bangunan Detasemen Pembekalan Angkutan (Denbekang) IV-44-04/Surakarta dirobohkan untuk menjadi lapangan parkir Masjid Raya Sheikh Zayed.

Baca Juga:  Utang Luar Negeri Indonesia Juli 2024 Tetap Terkendali

Dia mengaku sudah menghubungi Pangdam IV/Diponegoro soal ini. “Tadi saya sudah telepon Pak Pangdam, hari ini Denbekang harus dirobohkan 2.000 meter persegi.”

Perobohan Denbekang ini, lanjut Menteri Basuki, sesuai dengan master plan Islamic Center dari Uni Emirat Arab (UEA). Kementerian PUPR pun tidak asal-asalan merobohkan bangunan Denbekang itu.

“Ini sesuai dengan master plan Islamic Center Solo, bukan asal-asalan, tapi sesuai dengan master plan,” tegas Menteri Basuki. I

Kirim Komentar