Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan wajah baru Stasiun Cikarang, Jawa Barat.
Pembangunan stasiun ini menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang menjadi skema pendanaan kreatif (creative financing) yang dilakukan pemerintah di tengah keterbatasan Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN).
“Melalui SBSN, kita membangun dari rakyat untuk rakyat. Kita lihat saat ini stasiunnya sudah bagus, karena kami bangun dengan sungguh-sungguh dan harus deliver atau langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Menhub, Kamis (30/3/2022).
Dengan wajah barunya, lanjutnya, tercatat pergerakan penumpang dan kereta api di Stasiun Cikarang meningkat signifikan.
Saat ini, untuk pergerakan kereta melayani 24 perjalanan KA jarak jauh, 12 perjalanan KA lokal, dan 92 perjalanan kereta api komuter setiap harinya.
Sementara itu, penumpang harian untuk layanan KA komuter di Stasiun Cikarang meroket hingga 28.000 penumpang per hari dari semula hanya 5000 penumpang per hari.
Peningkatan juga terjadi pada penumpang layanan KA lokal yang melonjak dari 500 penumpang per hari menjadi 2000-3000 penumpang per hari, sedangkan untuk layanan KA jarak jauh mencapai jumlah rata-rata sebanyak 400 orang per hari.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sri Mulyani menjelaskan, pendanaan melalui SBSN telah menghasilkan sejumlah infrastruktur, seperti stasiun kereta api, yang menjadi aset negara yang harus terus dipelihara.
“Ini merupakan bentuk dari akuntabilitas publik dan masyarakat bisa lihat uang kita itu digunakan untuk membangun infrastruktur perkeretaapian dari mulai stasiun sampai dengan jalur kereta api double-double track,” ungkap Menkeu.
Dia berharap, keberadaan infrastruktur ini bisa langsung digunakan dan mendukung mobilitas masyarakat. “Masyarakat bisa kembali memiliki kegiatan yang produktif, jadi mereka akan bisa meningkatkan kesejahteraannya.”
Sebagai informasi, pembangunan Stasiun Cikarang merupakan bagian dari Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang, yang dibangun oleh Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub.
Pembangunan proyek ini telah direncanakan 20 tahun lalu, dan bisa diwujudkan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kegiatan revitalisasi Stasiun Cikarang mencapai Rp412 miliar lebih. Besaran anggaran itu mencakup pinjaman/hibah luar negeri (PHLN) Loan JICA sebesar Rp264 miliar lebih, dan SBSN Tahun Anggaran 2019-2021 dengan alokasi sebesar Rp148 miliar lebih.
Dalam kegiatan ini turut diresmikan juga integrasi antar dan intermoda berupa bus pengumpan dan angkutan kereta api jarak jauh yang dilayani oleh stasiun ini. I
Komentar ditutup.