Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menjamin pasokan pangan nasional dalam kondisi aman, termasuk untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025), di tengah situasi cuaca ekstrem.
“Tahun ini kita perkirakan lebih bagus dari tahun lalu termasuk perikanan, pertanian, produksi garam,” katanya di Jakarta.
Oleh karena itu, Menko Pangan menambahkan, pemerintah berani mengatakan misalnya beras kita tidak impor pada tahun depan, karena produksi akan mencapai 32 juta ton.
“Tahun depan kita juga tidak impor garam konsumsi karena terdapat stoknya. Jadi tidak usah khawatir, jadi aman,” ujar Menko Zulkifli.
Dia menambahkan, stok beras baik di Bulog, ritel dan pengecer dalam kondisi aman dan mencukupi, termasuk untuk menghadapi Nataru 2024/2025.
“Aman, Natal dan Tahun Baru aman, untuk Natal Tahun Baru beras cukup, garam cukup, daging ayam, telur, gula cukup,” jelasnya.
Menko Zulkifli juga menyampaikan bahwa pemerintah juga tidak mengimpor gula untuk konsumsi pada tahun depan mengingat stok yang mencukupi sekitar 1,4 juta ton dengan produksi diperkirakan 2,6 juta ton.
Sebagai informasi, Menko Pangan Zulkifli menuturkan, Indonesia tidak lagi melakukan impor untuk komoditas garam konsumsi, gula konsumsi, beras dan jagung untuk pakan ternak pada tahun 2025.
Dia menuturkan, pemerintah menargetkan produksi gula dalam negeri sebesar 2,6 juta ton.
Produksi gula konsumsi ini juga akan digenjot dengan melakukan pengembangan bibit baru, manajemen perkebunan hingga menjalin kerja sama dengan pelaku UKM.
Untuk produksi garam konsumsi, lanjutnya, pemerintah menargetkan produksi bisa mencapai 2,25 juta ton, guna mencukupi kebutuhan dalam negeri yang sebesar 1,76 juta ton pada tahun 2025.
Dari sisi produksi jagung untuk pakan ternak, ditargetkan mampu mencapai 16,68 juta ton, sedangkan, kebutuhan jagung dalam negeri sekitar dari 13 juta ton.
Dia menambahkan, target produksi beras pada tahun 2025 bisa mencapai 32 juta ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri 31 juta ton.
Kelebihan produksi beras itu, dikatakan Menko Zulkifli bisa digunakan untuk cadangan pangan apabila terjadi peristiwa luar biasa, seperti bencana alam. I