Mitigasi Vegetasi 68.000 Bibit Pohon Wilayah DAS Kritis Jawa Tengah

Puncak penanaman 68.000 bibit pohon berlangsung di Dusun Sirangkel, Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada Jumat (21/11).

Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya mitigasi vegetasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis yang berada di wilayah provinsi ini.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama jajaran pimpinan daerah di wilayah Jawa Tengah melakukan penanaman bibit pohon pada puncak acara yang berlangsung di wilayah hijau yang dikenal sebagai kawasan Swiss van Java.

Total sebanyak 68.250 bibit ditanam sebagai langkah jangka panjang dalam penanganan DAS kritis wilayah hulu di Provinsi Jawa Tengah.

Sebaran wilayah penanaman bibit pohon berada di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara.

Kepala BNPB menjelaskan, melihat dari beberapa kejadian bencana siginfikan, seperti yang terjadi di Nduga, Papua Pegunungan, Majenang dan Pandanarum di Jawa Tengah, mitigasi vegetasi perlu dilakukan sebagai solusi jangka panjang.

“Langkah ini tidak hanya untuk merestorasi ekosistem, tetapi juga memperkuat kembali daya dukung dan daya tampung lingkungan agar tekanan populasi dapat diimbangi dengan perbaikan kualitas ekosistem yang mengurangi frekuensi kejadian dan intensitas dampak bencana, khususnya hidrometeorologi basah,” jelasnya.

Kepala BNPB mengungkapkan, saat ini telah berjalan penanaman 216.070 batang pohon di DAS kritis yang tersebar di empat provinsi Pulau Jawa di antaranya Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Wilayah Jawa Tengah, total jumlah bibit mencapai 68.250 batang pohon, yang terdiri dari bibit pohon keras 27.585 dan bibit buah sebanyak 40.665,” ujar Suharyanto di hadapan Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Pratikno yang hadir pada acara yang sama di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga:  MUSDA V BPD PHRI BANTEN DIMULAI

Langkah mitigasi vegetasi ini sebagai upaya memperbaiki DAS kritis yang berada di kabupaten Wonosobo, seperti DAS Serayu Progo yang melintasi ketiga kecamatan.

Demikian juga, beberapa kecamatan di Kabupaten Banjarnegara yang juga dilewati DAS Serayu Progo.

Kepala BNPB Suharyanto juga mengatakan, penanaman pohon ini menggabungkan vegetasi bernilai ekologis dan ekonomis.

Manfaatnya diharapkan akan sangat besar, tidak hanya dalam konteks mitigasi dan pelestarian lingkungan, tetapi juga peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Jenis pohon yang ditanam di antaranya tanaman keras, seperti cemara, sengon dan pinus, serta tanaman buah, seperti alpukat, jambu, durian, manggis dan nangka.

“Pohon – pohon ini merupakan rekomendasi dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Sudah kita terapkan dengan 26% bibit pohon buah, 46% bibit mangrove dan sisanya Adalah pohon keras,” tutur Suharyanto.

Hadir pada puncak penanaman pohon perwakilan dari Kementerian Kehutanan, BMKG, BPDLH, Komisi VIII DPR, BPDAS, TNI, Polri, jajaran pimpinan daerah di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, dan relawan.

Pada puncak acara, Kepala BNPB Suharyanto bersama perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, TNI dan Polri di kawasan Swiss van Java. Bibit yang ditanam Kepala BNPB merupakan bibit pohon buah, serta alpukat.

Melalui penanaman bibit pohon, BNPB berharap penanaman tidak selesai pada kegiatan hari itu, tetapi ini akan membawa semua pihak untuk memiliki tanggung jawab yang lebih besar, disiplin dan kontinyu dalam pemeliharaan pohon-pohon yang sudah ditanam bersama.

Kegiatan penanaman pohon ini didukung dengan Dana Bersama Penanggulangan Bencana atau Pooling Fund bencana (PFB) sebagai inovasi pendanaan bencana di Indonesia. I

Kirim Komentar