Modernisasi Jaringan Irigasi Rentang Pasok Air 87.840 Hektare Sawah di Tiga Kabupaten Jabar

Untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional guna mencapai ketahanan pangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selain membangun jaringan irigasi baru juga terus merehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada.

Salah satu pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi skala besar oleh Kementerian PUPR dilakukan melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung adalah modernisasi Jaringan Irigasi Rentang di Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 hektare di tiga kabupaten.

Ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Majalengka seluas 1.094 hektarer, Kabupaten Cirebon seluas 20.257 hektare dan Kabupaten Indramayu seluas 66.175 hektare dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk.

Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengatakan, modernisasi Irigasi Rentang dilakukan karena usia sistem irigasi tersebut sudah puluhan tahun sehingga kinerja pelayanan airnya berkurang.

“Sekarang progres pekerjaannya sudah mencapai 52%, dimana untuk Saluran Induk Premier dan Sekunder akan selesai di tahun 2024, sedangkan Saluran Induk Tersier akan selesai pada tahun 2026,” katanya saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR ke Kabupaten Indramayu, Jabar, Senin (12/6/2023).

Menurut Bob Arthur, program modernisasi ini nantinya beroperasi melalui sistem kilometer lewat room kontrol tidak lagi secara manual dan nantinya dapat mengatasi masalah puso gagal panen, seperti dialami oleh para masyarakat dan petani yang berada di Losarang.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rentang telah dimulai sejak tahun 2016-2018 pada perbaikan kualitas jaringan utama Sindupraja dan Gegesik (intake bagian kanan).

Kemudian, dilanjutkan di tahun 2020 dengan memodernisasi pada Sistem Irigasi Cipelang (intake bagian kiri) dengan pekerjaan berupa peningkatan bangunan utama (bendung dan kantong lumpur).

Peningkatan Saluran Induk (SI) Cipelang semula 26 m3/detik menjadi 56 m3/detik. Selanjutnya, SI Sindupraja semula 37 m3/detik menjadi 74 m3/detik.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR selaku Ketua Tim Roberth Rouw mengapresiasi apa yang dilakukan Kementerian PUPR dengan  melakukan modernisasi Jaringan Irigasi Rentang.

“Melalui modernisasi tersebut dapat membagi pasokan air secara terukur bagi areal pertanian di tiga kabupaten Jawa Barat ini sebagai lumbung pangan nasional,” tuturnya.

Bupati Indramayu Nina Agustina berharap melalui modernisasi Irigasi Rentang ini dapat menjadi solusi bagi ketersediaan pasokan air terutama untuk para petani yang ada di wilayah setempat.

“Semoga saluran irigasi ini dapat meningkatkan pasokan air bagi petani untuk mengairi lahan persawahannya,” ungkapnya. I

 

Kirim Komentar