Pekan Pengembangan Ekspor Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membuka Pekan Pengembangan Ekspor 2025 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu menembus pasar global.

“Kita ingin UMKM bisa ekspor. Pekan Pengembangan Ekspor ini menjadi wadah untuk business matching, sosialisasi, hingga klinik desain. Kami juga memiliki Program Berani Inovasi, Siap Adaptasi, yakni Bisa Ekspor untuk mendampingi pelaku usaha,” katanya di Batam, Kamis (14/8/2025).

Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Kementerian Perdagangan mencatat 410 sesi business matching, yang terdiri atas 268 presentasi bisnis (pitching) dan 142 pertemuan langsung dengan pembeli.

Hasilnya, tercatat potensi transaksi sebesar US$90,04 juta, yang terbagi menjadi US$34,95 juta potensi transaksi dan US$55,09 juta pesanan (purchase order).

“Jadi kami kemarin juga sudah membuka ekspor center di Batam, dengan tujuan meningkatkan ekspor nasional. Sekarang pertumbuhannya sudah di angka 7,7%, jadi kami harap terus meningkat,” ungkap Mendag.

Sementara itu, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Amsakar Achmad menyatakan bahwa komitmen Batam sebagai pintu gerbang perdagangan internasional.

“Batam sebagai Free Trade Zone terus mencatat tren positif dalam kinerja ekspor. Kontribusinya signifikan bagi Kepri,” jelasnya.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menuturkan bahwa Kepri tengah melakukan transformasi ekonomi.

“Kami ingin Kepri menjadi lumbung ekonomi, dengan Batam sebagai salah satu corong penting perdagangan ekspor. Batam akan kita dorong menjadi hub ekspor untuk seluruh Sumatera,” tuturnya.

Dia menambahkan, pada Triwulan II/2025, angka ekspor Provinsi Kepri sudah mencapai sekitar Rp200 triliun.

Pekan Pengembangan Ekspor ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi UMKM Batam dan Kepri di pasar global, sekaligus memperkuat posisi Batam sebagai pusat perdagangan ekspor. I

Baca Juga:  Gubernur Bali Bentuk Tim Khusus Tangani Usaha Ilegal WNA

 

 

Kirim Komentar