Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pelaku Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM) semakin produktif dengan terus melakukan kolaborasi dan inovasi, sehingga dapat membangkitkan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja baru.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, pihaknya dipastikan akan terus memberikan dukungan mulai dari pembinaan, akses pasar hingga akses pembiayaan.
“Saya sudah mendengar keluhan dari para pelaku UMKM, banyak yang mengeluh soal pemasarannya hingga sertifikasi halal. Ini semua kita akan carikan solusi, seperti sertifikasi halal ini memang mahal dan lama saya akui,” ujarnya saat meninjau pelaku UMKM di Kabupaten Ponorogo, Kamis (30/6/2022).
Sandiaga menjelaskan bahwa banyak keluh-kesah serta permasalahan yang kerap dirasakan para pelaku UMKM, seperti akses pembiayaan, sertifikasi halal, pemasaran, hingga digitalisasi.
“Produk-produk ekonomi kreatif yang ada di Ponorogo sangat berkualitas dan memiliki potensi untuk semakin dikenal pasar, seperti rengginang, kripik sale pisang, madu, dan sebagainya,” ungkapnya.
Pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai program Kemenparekraf/Baparekraf dalam upaya mengembangkan produk. Salah satunya BEDA’KAN (Bedah Desain Kemasan), sehingga produk UMKM ini memiliki kemasan yang lebih menarik, profesional, higienis, dan ramah lingkungan.
“Jadi ada program dari Kemenparekraf, yaitu BEDA’KAN, ini bisa kita sinergikan agar UKM segera naik kelas. Masalah ekonomi saat ini semakin berat karena harga bahan pokok meningkat,” katanya.
Untuk itu, Sandiaga menambahkan, masyarakat harus bisa mengatasinya dengan penghasilan yang lebih baik, dengan produk-produk yang lebih terjangkau.
Terkait pemasaran produk pelaku ekonomi kreatif Ponorogo, lanjutnya, pihaknya akan membantu pemasaran produk-produk tersebut melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
“Sebanyak 30 juta UMKM didorong masuk ke dalam platform dan on boarding digital, didukung dengan adanya aturan dari pemerintah tentang kewajiban membeli produk-produk UMKM ini, karena masuk ke dalam e-katalog. Kami harapkan ini menjadi tatanan ekonomi baru, dan target kita tahun ini tercipta 1,1 lapangan kerja baru tercapai,” papatnya. I