Pelatihan Terbang di Area Pegunungan Tropis Disiapkan BPSDMP Perhubungan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui kolaborasi Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU), Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura dan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD).

Pertemuan FGD Mountainous Area Training Program For Pilot ini bertema Peningkatan Kompetensi SDM Penerbangan Pegunungan menuju Transportasi Maju Nusantara Baru bertempat di Auditorium PPI Curug pada Rabu (11/9/2024).

Hal ini dilakukan karena penerbangan di daerah pegunungan mountainous flying di Indonesia memerlukan kesiapan SDM yang kompeten, mengingat kondisi geologis Indonesia yang dilintasi jalur pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Jadi, transportasi udara hadir sebagai solusi konektivitas yang efektif dan efisien untuk menjangkau daerah daerah pegunungan di Indonesia melalui penerbangan perintis.

Oleh karena itu, perlu meningkatkan kompetensi penerbang dan profesionalisme SDM Perhubungan yang terstruktur dan komprehensif dengan mempertimbangkan semua aspek operasi terbang yang aman di medan pegunungan tropis.

Selain itu, juga memberikan perhatian khusus pada peran organisasi dari perspektif individual dan sistem keselamatan.

Kepala PPSDMPU Achmad Setiyo Prabowo saat membacakan sambutan Kepala BPSDMP menyampaikan bahwa BPSDMP melalui Poltekbang Jayapura, API Banyuwangi dan Pendampingan Tim Pokja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sedang mengkaji, serta akan menciptakan Pelatihan Terbang di Area Pegunungan Tropis yang belum ada di Indonesia yang nantinya menjadi mandatori bagi para penerbang yang akan beroperasi di area pegunungan tropis.

“BPSDMP konsisten mempersiapkan SDM, khususnya para penerbang yang akan mengoperasikan mountain flying harus memiliki sertifikat kompetensi terbang pegunungan di Indonesia, sebagai langkah awal,” jelasnya.

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Mountain Flying bagi pilot atau instruktur terbang.

Baca Juga:  Kemenparekraf Targetkan 45.000 Pekerja Pariwisata Tersertifikasi Kompetensi pada 2023

“Politeknik Penerbangan Jayapura saat ini ditunjuk sebagai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan di Kementerian Perhubungan sebagai Pusat Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pilot Pegunungan di Indonesia.” ujar Kepala PPSDMPU.

Sebagai aturan yang terkait, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) juga telah memiliki regulasi yang baru saja disahkan pada 9 Agustus 2024.

Regulasi itu adalah Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 29 DJPU Tahun 2024 Tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 120-09 (Advisory Circular Part 120-09) tentang Operasi Penerbangan Pada Area Pegunungan Tropis.

Kegiatan ini menghadirkan sembilan narasumber yang kompeten di bidang Penerbangan Pegunungan (mountainous flying), antara lain Capt. Novyanto Widadi (Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda), Hendra Ahmad Firdaus (Sub Koordinator Bidang Prosedur Navigasi Penerbangan Direktorat Navigasi Penerbangan) dan Capt. Sutan Mora Lubis (Inspektur Operasi Pesawat Udara DKUPPU).

Selain itu, Frely Betsy Tousalwa (Kasi Keamanan, Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandar Udara Wilayah X), Capt. Ertata Lananggalih (Senior Aircraft Accident Investigator KNKT), Capt. Rama Noya (Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia), Capt. Ahmad Hariri (Ketua Umum Ikatan Pilot Alumni Curug), Capt. Imanuddin Yunus (Ketua Umum Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia), dan Capt. Dave Ringenberg (Chief Pilot Regional Indonesia PT Mission Aviation Fellowship).

Hadir pula kesempatan ini, Jenderal TNI Purn Prof. Dudung Abdurrahman, selaku Ketua Pembina STP Aviasi Jakarta, Para Ketua Asosiasi di Bidang Transportasi Udara, Para Direktur Maskapai Penerbangan, Direktur Poltekbang Jayapura, Kepala Balai BP3 Curug, Ketua Tim Kelompok Kerja Pegunungan DJPU, dan para peserta yang hadir juga secara daring.

Dalam laporannya, Direktur PPI Curug Capt. Megi H. Helmiadi berharap dengan menghadirkan banyak Narasumber dan kolaborasi bersama ini dapat menciptakan Regulasi dan menetapkan Nomenklatur yang tepat untuk Pelatihan Terbang di Area Pegunungan Tropis.

Baca Juga:  Presiden: SMK Jadi Kunci Kemajuan Negara

Jadi, lanjutnya, kedepannya pelatihan tersebut merupakan mandatori bagi para penerbang yang akan beroperasi di area pegunungan tropis dan harus memiliki sertifikat kompetensi terbang pegunungan di Indonesia.

“Saya sangat yakin bahwa di masa yang akan datang Mountain Flying akan menjadi wajah baru moda transportasi, khususnya di wilayah pegunungan untuk mewujudkan konektivitas dan meningkatkan keselamatan, terutama di wilayah 3T dan demi kejayaan Indonesia di masa mendatang.” tutur Kepala PPSDMPU. I

Kirim Komentar