Pelayanan Terminal Tipe A Ditinjau Dirjen Hubdat

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubdat Kemenhub) Irjen Pol. Risyapudin Nursin melakukan peninjauan pada pelayanan di beberapa Terminal Tipe A.

Terminal itu adalah Terminal Tipe A Harjamukti Cirebon, Terminal Tipe A Tegal, Terminal Tipe A Pekalongan, Terminal Tipe A Mangkang Semarang, dan Terminal Tipe A Tingkir di Salatiga pada Sabtu (13/7) hingga Minggu (14/7).

Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Risyapudin menekankan pentingnya optimalisasi manifest keberangkatan bus.

“Dengan adanya manifest yang terdata dengan baik, kita akan memiliki informasi yang akurat mengenai penumpang saat terjadi kecelakaan bus,” katanya.

Dia menilai hal ini akan mempermudah proses identifikasi korban dalam kecelakaan bus, sehingga penanganan dan penyampaian informasi kepada keluarga korban dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

“Juga untuk kendaraan pastikan kendaraan tersebut sudah dilakukan ramp check sebelum melakukan pemberangkatan,” ujar Dirjen Risyapudin.

Kendaraan yang beroperasi harus sesuai ketentuan dan dalam kondisi prima. Diperlukan juga edukasi kepada masyarakat untuk mengecek kondisi bus yang akan dinaiki melalui aplikasi Mitra Darat ataupun Spionam.

Dia menambahkan, kepada para Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A untuk memaksimalkan pelayanan terminal dengan mengedepankan pelayanan yang informatif, selamat dan aman.

Dirjen Hubdat menyoroti pentingnya pemberian informasi yang jelas dan akurat kepada para penumpang, memastikan konektivitas antarmoda yang baik, serta menjamin keamanan dan keselamatan selama berada di terminal.

“Mari kita wujudkan Terminal Tipe A ini sebagai pusat pelayanan yang lebih informatif, baik dari segi pelayanan, konektivitas, hingga keamanan dan keselamatan. Dengan peningkatan ini, kita berharap setiap penumpang mendapatkan pengalaman yang lebih baik dan nyaman saat menggunakan fasilitas terminal,” jelasnya.

Dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan, dia juga berdialog langsung dengan para penumpang dan petugas di lapangan untuk mendapatkan masukan dan saran yang konstruktif.

Dirjen Hubdat mengajak semua pihak yang terlibat untuk bekerja sama dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Selain itu, dia juga mengimbau para Perusahaan Otobus (PO) agar setiap bus memiliki dua pengemudi yang memiliki kualifikasi yang sama, bukan hanya supir cadangan yang seadanya.

Dirjen Hubdat menegaskan pentingnya para pengemudi bus untuk beristirahat setelah 4 jam hingga 5 jam mengemudikan kendaraan, guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan bus yang disebabkan oleh kelelahan maupun penggunaan pengemudi pengganti yang masih belum berpengalaman.

“Ke depannya kami akan mengembangkan konsep smart terminal dengan teknologi informasi sehingga terciptanya sinkronisasi data baik penumpang dan kendaraan bus di terminal,” ujarnya.

Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Kemenhub untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat di Indonesia, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jasa transportasi.

Adanya evaluasi dan monitoring secara berkala, diharapkan terminal-terminal Tipe A dapat menjadi contoh pelayanan yang prima dan dapat diandalkan oleh masyarakat.

Turut serta hadir dalam kegiatan ini Direktur Prasarana Transportasi Jalan Toni Tauladan, Direktur Lalu Lintas Jalan Ahmad Yani dan para Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota terkait, Kepala Jasa Raharja, serta Kepala Polisi Sektor setempat. I

Kirim Komentar