Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka peluang kolaborasi antara produsen pesawat internasional Airbus dengan perusahaan penerbangan nasional guna pengembangan industri penerbangan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Kemnhub) Budi Karya Sumadi saat bertemu dengan President Airbus Commercial APAC Anand Stanley pada acara Singapore Airshow 2024 di Changi Singapura, Selasa (20/2/2024).
“Pemerintah telah menjalin kemitraan dan kolaborasi yang erat dengan Airbus. Oleh karena itu, dengan senang hati saya menegaskan bahwa kita terbuka dengan penjajakan kolaborasi dari Airbus dengan berbagai perusahaan penerbangan nasional di Indonesia,” ujarnya.
Budi Karya menambahkan, nantinya kolaborasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk di antaranya dalam pembuatan suku cadang pesawat dan berbagai perlengkapan pendukung penerbangan lainnya.
Dia berharap kerja sama antara Airbus dengan perusahaan-perusahaan nasional bisa semakin diperluas.
Kerja sama antara Indonesia dengan Airbus sudah dimulai sejak tahun 1976, sedangkan yang terbaru adalah Airbus bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk memproduksi komponen aerostruktur helikopter.
Selain itu, Airbus juga berencana untuk menambah jumlah pesawat Airbus yang beroperasi di maskapai Indonesia, baik itu pesawat kecil (narrow body), maupun pesawat besar (wide body).
Hal ini dilakukan melihat tingginya permintaan penerbangan di Indonesia, apalagi pemerintah saat ini telah membuka berbagai bandara besar baru dengan landasan pacu (runway) 3.000 m, seperti Bandara Kertajati dan Bandara Dhoho Kediri.
“Pemerintah akan mendukung peningkatan jumlah pesawat melalui maskapai yang telah ada saat ini ataupun melalui maskapai-maskapai baru melalui kerjasama Indonesia dengan maskapai asing. Kami terbuka dengan kehadiran Airbus di maskapai Indonesia,” kata Menhub.
Dia juga berharap, kerja sama dapat dilakukan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), yakni peningkatan kapasitas SDM penerbangan di Indonesia melalui pelatihan-pelatihan praktisi industri aviasi.
“Indonesia telah memperoleh banyak manfaat dari kerja sama teknis yang berfokus pada pelatihan, seperti Program Keselamatan Negara (SSP), Sistem Manajemen Mutu (QMS), dan Proyek Navigasi Berbasis Kinerja (PBN). Saya berharap kerja sama Indonesia dan Airbus semakin kuat demi perkembangan industri penerbangan sipil yang lebih maju dan kuat,” tutur Menhub.
Turut hadir dalam pertemuan, Duta Besar Indonesia di Singapura Suryo Pratomo, dan Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah. I