Setelah kontrakan di Jakarta berkali-kali mengalami kebanjiran, akhirnya keluarga kami memutuskan membeli rumah dan pindah ke Kota Bekasi tahun 2006.
Memilih tinggal di Kota Bekasi saat itu bukan tanpa alasan. Pertama, semakin dekat dengan sekolah tempat mengajar. Kedua, masih memiliki banyak aktivitas di Jakarta, jadi tidak terlalu sulit untuk menjangkaunya.
Kota yang mengusung semboyan Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera, dan Ihsan ini, memang bisa dibilang sebagai salah satu kota satelit dari Jakarta. Dari berbagai kota satelit yang ada, Kota Bekasi terbilang sebagai salah satu kota maju.
Tidak sedikit orang membulatkan hati tinggal di kota ini, bukan karena tidak ada pilihan, tetapi justru karena begitu banyak pilihan.
Sebagai warga yang pernah tinggal di Kota Bekasi, saya melihat banyak kemajuan yang telah dicapai untuk mendukung kehidupan warga yang lebih baik.
Misalnya, pada bidang pendidikan. Di kota ini, kita mudah menemukan sekolah nasional plus atau sekolah yang berkualitas.
Berdasarkan data LTMPT tahun lalu (2022), ternyata ada 28 sekolah tingkat menengah atas di Kota Bekasi yang menjadi TOP 1000 secara nasional. Bahkan di antara sekolah tersebut, ada yang masuk posisi 50 besar.
Selain bidang pendidikan, kita bisa melihat perkembangan dan kemajuan sarana transportasi umum andalan, seperti KRL dan Transjakarta. Terlihat juga kemajuan hunian yang berkelas kota mandiri yang dapat memenuhi harapan penghuninya.
Untuk urusan perekonomian dan potensi investasi, tidak perlu diragukan. Kota ini memiliki banyak kawasan industri yang siap menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan berkontribusi mendorong kemajuan ekonomi nasional.
Selain hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas, Kota Bekasi juga kaya dengan bangunan bersejarah seperti Monumen Perjuangan Rakyat, Monumen Alun-Alun, Gedung Papak, Monumen Kali Bekasi, Monumen Tugu Agus Salim, dan yang lainnya.
Pertanyaannya, masihkah Anda menutup mata dengan kemajuan Kota Bekasi? (Thurneysen, Guru dan Penulis di Kota Bekasi)