PEMERATAAN VAKSINASI JADI KUNCI MENUJU ENDEMI

Setelah lebih dari dua tahun sejak infeksi-infeksi SARS-CoV-2 pertama dilaporkan, pandemi Covid-19 masih menjadi kedaruratan global yang akut.

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) menjabarkan faktor-faktor risiko yang dapat memperpanjang pandemi Covid-19, seperti kemungkinan bahwa varian baru dengan transmisi lebih tinggi dan kerentanan lebih rendah terhadap vaksin yang ada, hingga penerapan langkah kesehatan masyarakat dan sosial yang tidak lagi konsisten.

Hingga 3 November 2022, terjadi tren peningkatan kasus konfirmasi harian nasional di Indonesia sebesar 54,05% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Hal ini juga diikuti dengan peningkatan kasus aktif sebesar 48,8%, kematian 51,41% dan rawat inap di rumah sakit sebesar 27,51%.

Di tengah peningkatan kasus yang terjadi, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 2 November 2022, stock vaksin di beberapa kab/kota mengalami penipisan, terdapat 11 kabupaten/kota dengan sisa stok vaksin selama tujuh hari hingga 10 hari ke depan, 10 kabupaten/kota dengan sisa stok vaksin selama 10 hari hingga 14 hari ke depan dan 51 kabupaten/kota kurang dari tujuh hari.

Rencana Kesiapan, Kesiagaan dan Respons Strategis tahun 2022 yang dirilis WHO menetapkan sejumlah penyesuaian strategis utama, jika diimplementasi dengan cepat dan konsisten pada tingkat nasional, kawasan dan global.

Penyesuaian strategis utama akan membantu dunia untuk mengakhiri fase akut pandemi, salah satunya adalah vaksinasi pada 70% populasi pada pertengahan 2022 sesuai demografi, dengan berfokus pada vaksinasi lengkap kelompok paling rentan secara klinis. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  Baksos IWAPI DPC Jakarta Selatan X Lion Club Internasional 307A1 Zona 1 B