Pemerintah Dorong Respon Cepat Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Pratikno mewakili Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bela sungkawa atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini disampaikan melalui konferesi pers Update Penanganan Darurat Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Graha BNPB, Selasa (5/11/2024).

Pratikno menjelaskan, pemerintah telah mendorong respon cepat penanganan bencana dengan terus berkoordinasi dengan berbagai lintas lembaga terkait sejak menerima kabar erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (4/11) dini hari.

“Saat ini, Kepala BNPB sudah di lokasi, dan Wakil Menteri Sosial, hampir sampai ke lokasi. Memang akses ke sana cukup sulit, harus melalui jalur laut dan darat. Namun, kita akan segera mengaktifkan jalur-jalur logistik agar segera menjangkau masyarakat,” katanya.

Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) Supriyanto dan rombongan membawa sejumlah bantuan kemanusiaan bagi korban terdampak erupsi dengan rincian 500 paket sembako, 300 paket biskuit protein, dan 500 lembar terpal.

Selain itu, juga membawa 500 paket makanan siap saji, 10 tenda pengungsi, 100 lembar selimut, 300 hygene personal care, 500 lembar seng, 200 pembalut wanita, 300 lembar matras, 100 paket makanan balita, 100 set tenda keluarga, dan 300 paket hygene kit.

Pratikno juga mendorong Kementerian/Lembaga terkait, termasuk pemerintah daerah untuk membantu masyarakat terdampak dengan mengedepankan penyelamatan dan evakuasi warga yang masih di lokasi rawan bencana.

“Yang terpenting adalah menyelamatkan masyarakat, mengevakuasi warga yang tinggal di daerah rawan,” tutur Pratikno.

Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kembali melakukan update korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki per Selasa (5/11) pukul 07.45 WIB sebanyak sembilan orang meninggal dunia dan satu orang kritis.

Baca Juga:  Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Hilang Longsor Purworejo

Dilaporkan juga sebanyak 31 orang luka berat, 32 orang luka ringan dan dirawat di Puskemas Boru dan Puskesmas Lewolaga, sementara tiga orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.

Sementara itu, sebanyak 10.295 jiwa terdampak erupsi yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang (9.479 jiwa) danĀ  Kecamatan Ile Bura (816 jiwa).

Petugas mencatat sebanyak 2.472 jiwa mengungsi di tiga lokasi, dengan rincian di Desa Konga 1.219 jiwa, Desa Bokang 606 Jiwa dan Desa Lewolaga 647 jiwa.

Saat ini, tim gabungan telah mendirikan lokasi pengungsian dan dua dapur umum untuk melayani kebutuhan para pengungsi di tiga lokasi pengungsian.

Tim kesehatan telah menyiagakan Posko Kesehatan Boru dan Puskesmas Lewolaga untuk korban luka.

Sementara itu, tim pencarian dan pertolongan tetap bersiaga untuk mengantisipasi adanya laporan kehilangan dari warga.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi, ikuti arahan petugas dan pemda, terus waspada potensi banjir lahar hujan pada sungai – sungai yang berhulu di puncak terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

Terakhir, masyarakat yang terdampak hujan abu agar memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. I

 

Kirim Komentar