Dalam mencapai target pertumbuhan yang tinggi di masa depan, pemerintah tengah mendorong transformasi ekonomi, dengan hilirisasi, industrialisasi, digitalisasi, dan ekonomi hijau menjadi fondasi utamanya.
Selain itu juga memerlukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing dan adaptif terhadap perubahan teknologi.
Pengembangan SDM tetap menjadi prioritas pembangunan pada Kabinet Merah Putih sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-4, yakni memperkuat SDM, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, kesehatan, olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan disabilitas.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, persoalan SDM itu menjadi perhatian khusus pemerintah, jadi pemerintah mendorong fresh graduate yang baru lulus satu tahun untuk magang di korporasi.
“Nah, waktu magang selama enam bulan dan diberi honor sejumlah upah minimum kabupaten/kota yang biasanya lebih tinggi daripada upah minimum provinsi. Jumlah peserta magangnya tahun ini adalah 100 ribu orang,” ungkapnya pada acara “Penyerahan Sertifikat Apresiasi 2025 kepada Dewan Penyantun Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES)”, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Pemerintah berharap lulusan perguruan tinggi di Indonesia selama satu tahun itu bisa mencapai sekitar 1,3 juta mahasiswa.
“Jadi, memang yang daftar magang itu membludak, ada lebih dari 150.000 orang yang mendaftar untuk 20.000 posisi, bahkan ada satu posisi pendaftarnya mencapai seribu orang. Itu di seluruh provinsi se-Indonesia dan program ini kita akan lanjutkan di tahun depan,” tutur Menko Airlangga.
Dalam capaian dalam satu tahun Kabinet Merah Putih, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 turun ke 4,76%, dibandingkan dengan periode sama tahun 2024, yaitu 4,82%.
Semua pekerja harus mendapatkan kesempatan setara sebagai bagian dari strategi pengembangan SDM yang harus berfokus pada sektor pengungkit ekonomi baru.
Kegiatan penyerahan sertifikat apresiasi di tahun 2025 merupakan yang kedua kali diselenggarakan, karena Dewan Penyantun UNNES yang saat ini terdiri atas 13 perusahaan, sudah memberikan beasiswa kepada 397 mahasiswa sampai mereka lulus nanti.
Dewan Penyantun memiliki fungsi sangat penting untuk memberikan pertimbangan terhadap kebijakan Rektor di bidang non akademik dan membantu pengembangan UNNES dengan memperkuat sinergi dengan stakeholders terkait lainnya.
Apresiasi dan penghargaan setinggi – tingginya tentunya diberikan kepada seluruh civitas akademika UNNES atas dedikasinya dalam mencetak SDM kompeten.
“Hal ini sebagai wujud komitmen UNNES dalam menggerakkan pendidikan, penelitian dan pengabdian supaya menjadi pusat solusi untuk menghadapi tantangan sosial, ekonomi, serta globalisasi,” tutur Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya Rektor UNNES Prof. S. Martono, Ketua Senat Akademik Universitas Sucipto, Wakil Rektor II Prof. Heri Yanto, Wakil Rektor III Prof. Ngabiyanto, Anggota Majelis Wali Amanat Gunawan Tjokro, dan perwakilan dari perusahaan yang menjadi anggota Dewan Penyantun Pendidikan UNNES. I

