Pemerintah Optimistis Investasi Pariwisata Akan Naik Seiring Melesatnya Peringkat TTDI Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini melesatnya peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 akan berdampak terhadap peningkatan investasi tanah air, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dia dalam sambutannya di acara Apresiasi Peningkatan Peringkat TTDI 2024 mengatakan, posisi Indonesia saat ini di mata dunia akan menentukan minat investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

“Indonesia sudah berhasil menggeser Selandia Baru. Ini jauh di atas ekspektasi. Jadi, investasi kita lihat akan pasti meningkat, Insyaallah, dan juga jumlah tenaga kerja pariwisata juga akan meningkat dan dampak ekonominya akan semakin besar,” kata Sandiaga di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Indonesia dalam laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei 2024, masuk dalam 10 negara dengan kinerja TTDI paling baik sejak tahun 2019 dengan peningkatan skor sebesar 4,5%.

Hal ini membuat Indonesia berhasil menempati peringkat ke-22 dari 119 negara. Sedangkan di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia berada di peringkat ke-6 dan peringkat ke-2 untuk kawasan ASEAN.

Tentunya capaian ini berkat hasil kolaborasi seluruh stakeholder di sektor pariwisata.

“Sebab TTDI merupakan suatu indeks yang didapatkan melalui proses kualitatif dan kuantitatif, melibatkan institusi-institusi ternama dunia dan dikalkulasi oleh World Economic Forum. Jadi, sulit sekali kita untuk meningkatkan indeksnya tanpa gerak yang betul-betul masif,” ungkap Sandiaga.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menambahkan, dari pencapaian yang baik ini perlu ada indikator penilaian yang perlu ditingkatkan.

Indikator itu di antaranya health and hygiene, tourist service and infrastructure, ICT readiness, openness to T&T, dan human resources and labour market and environmental sustainability.

Terkait higienitas, pada masa pandemi pemerintah sudah mengeluarkan standardisasi CHSE, yang sebetulnya menjadi daya ungkit untuk pariwisata Indonesia.

Baca Juga:  PEMPROV BANTEN AJAK MASYARAKAT UNTUK JAGA DAN RAWAT HASIL PEMBANGUNAN

“CHSE ini bisa kita tingkatkan dan disempurnakan untuk bisa mengakomodasi keadaan hari ini. Jadi kalau di pemerintahan selanjutnya bisa diperkuat, saya rasa bisa mengatasi isu higienitas ini,” ujar Angela.

Menteri Pariwisata periode 2014-2019 Arief Yahya memberikan apresiasi atas pencapaian yang telah diraih Indonesia hingga berhasil mencapai di peringkat 30 besar TTDI 2024.

Lebih lanjut, Arief Yahya mengatakan dalam menjadi global player, diperlukan menggunakan global standar.

TTDI ibarat menjadi sertifikat di bidang pariwisata yang telah diakui dunia.

“Karena dalam persaingan kita harus tahu posisi kita. Kenali dirinya, kenali dirimu, maka akan memenangkan perang. Ranking 22 ini beyond my expectation. Usulan saya, jaga konsistensi dalam meningkatkan dan mempertahankan posisi dan prestasi Indonesia di mata dunia,” tuturnya. I

 

Kirim Komentar