Pemerintah Percepat Pembersihan Puing dan Demolisi Rumah Terdampak Gempa Bengkulu

Memasuki hari ketiga penanganan pascagempa Magnitudo (M)6,3 Bengkulu atau Minggu (25/5), pemerintah fokus pada pembersihan puing reruntuhan bangunan dan demolisi atau pembongkaran rumah rusak yang rawan roboh untuk dibangun kembali di Perumahan Rafflesia Asri, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses tersebut.

Menurut data terakhir, ada sebanyak tujuh rumah rusak berat di Perumahan Rafflesia Asri yang akan dibangun kembali dan menjadi prioritas utama.

Selebihnya, sebanyak 40 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan akan direhabilitasi sampai pulih seperti sedia kala.

Sebelum rangkaian proses tersebut dijalankan, seluruh personel yang bertugas dari Brimob Polda Bengkulu, Korem 041/Gamas Bengkulu, BPBD, PUPR, Basarnas dan lintas instansi lainnya, mengikuti apel.

Upacara yang dipimpin oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan bersama dengan Deputi Bidang Sistem dan Strategi (Deputi 1) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Mardiyono dan jajaran.

Selama proses demolisi, semuanya berjalan dengan lancar. Tidak ada warga yang menentang atau menghalangi petugas.

Warga justru antusias karena memang rumah mereka sudah mengalami kerusakan dan sudah saatnya mendapat perbaikan atau pembangunan kembali.

Hal itu tentunya mempercepat proses sehingga warga tidak lama lagi akan memiliki hunian yang lebih layak pascagempa, sebagaimana yang menjadi rekomendasi dan pendampingan dari BNPB.

“Di hari ketiga ini sudah ada komitmen dari pemerintah daerah untuk membangun rumah bagi warga yang terdampak khususnya yang rusak berat. Ini adalah komitmen yang sangat kuat. Ini yang kita apresiasi,” kata Raditya.

Setelah semuanya selesai, tahap selanjutnya adalah membangun kembali hunian warga oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggunakan berbagai sumber pendanaan, mulai dari kas daerah, bantuan bupati/wali kota se-Provinsi Bengkulu, Forum CSR hingga Baznas.

Baca Juga:  Flyover Djuanda Urai Kemacetan Bundaran Aloha Menuju Bandara Juanda Sidoarjo

Proses rebuilding atau pembangunan kembali rumah rusak berat tersebut dimulai esok hari atau Senin (26/5).

Pemerintah daerah setempat menargetkan dalam pembangunannya nanti dapat selesai dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan.

Dalam rangkaian proses tersebut, BNPB juga memberikan rekomendasi khusus dalam pembangunan kembali rumah warga terdampak agar menggunakan spesifikasi rumah tahan gempa (RTG).

BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Dinas PUPR Bengkul.

Hal itu dimaksudkan agar ke depannya, rumah warga yang dibangun kembali secara insitu (pembangunan kembali rumah terdampak bencana di lokasi yang sama) memiliki ketahanan terhadap guncangan gempa.

Selain pendampingan pembangunan hunian baru bagi warga terdampak, BNPB juga memberikan dukungan dana tunggu hunian, dana stimulan hingga dukungan logistik dan peralatan yang dibutuhkan warga terdampak.

Seluruh upaya itu akan dikombinasikan sesuai porsi dan kekuatan Pemerintah Daerah setempat agar tidak terjadi tumpang tindih dalam proses pelaksanaannya.

“Kami juga siap mendukung dana stimulan yang hari ini terus diverifikasi dari rumah-rumah yang terkategorisasi rumah rusak berat, sedang dan ringan. Tentunya nanti BNPB mengisi celah mana yang memang menjadi kebutuhan pemerintah daerah,” jelas Raditya.

Rangkaian upaya penanganan pascagempabumi M 6.3 Bengkulu, khususnya bagi warga terdampak di Perumahan Rafflesia Asri, Kota Bengkulu dipastikan berjalan dengan baik.

Hal yang paling mendasar mulai pemenuhan kebutuhan permakanan, logistik, peralatan, kesehatan, trauma healing bagi anak-anak hingga tenda darurat telah diterima dan dirasakan oleh masyarakat.

Atas nama BNPB, Deputi 1 BNPB Raditya Jati secara khusus mengapresiasi seluruh upaya pemerintah daerah setempat yang responsif memberikan dukungan kepada masyarakat.

Secara umum, seluruh warga pun secara mandiri dan bergotong royong untuk bangkit bersama menghadapi bencana gempabumi.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Istana Negara IKN

Namun demikian, BNPB mewanti-wanti agar pendataan dan verifikasi lanjutan dapat segera dilakukan, sehingga bentuk dukungan lain dari pemerintah pusat maupun stakeholder terkait dapat segera turun dan dirasakan masyarakat.

“Kami memberikan apresiasi kepada gubernur dan wali kota karena penanganan bencana ini dilakukan secara sigap dan cepat,” ungkapnya.

Menurut Raditya, kecepatan pemulihan ini yang menjadi tantangan dan selalu siap mendukung. I

Kirim Komentar