Pemerintah Perluas Peluang Kerja Lewat Program Road to Wonder Voice of Indonesia

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) bersama Voice Institute Indonesia menyelenggarakan Road to Wonder Voice of Indonesia (WVI) 2025 dalam mencari dan mengembangkan potensi talenta seni suara atau voiceover dari berbagai daerah di Indonesia.

Upaya tersebut selaras dengan semangat Kementerian Ekraf untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif dari daerah.

Program yang telah digelar sejak tahun 2022 ini, pada tahun 2025 telah menjaring 100 peserta terpilih dari lebih 200 pendaftar untuk mengikuti pelatihan dasar voiceover dan voice acting di Internet Learning Café, Timoho, Yogyakarta.

Materi pelatihan disampaikan oleh para profesional industri, seperti Bimo Kusumo dan Binta Nadhila, serta menghadirkan alumni WVI untuk berbagi pengalaman dan inspirasi.

Kolaborasi strategis antara Kementerian Ekraf dengan Voice Institute Indonesia ini telah menjangkau lebih dari 2 juta orang secara nasional, menghasilkan lebih dari 10.000 konten buatan pengguna dan menyumbang lebih dari Rp1,1 miliar pada Produk Domestik Bruto (PDB) sektor ekonomi kreatif.

Program ini juga mencetak berbagai talenta baru dari daerah melalui kompetisi dan pelatihan berjenjang.

“Namun, lebih dari sekadar angka, ini membuktikan bahwa melalui pelatihan yang tepat, komunitas yang suportif, dan akses panggung yang layak, talenta muda Indonesia bisa menjadi bagian penting dari ekonomi masa depan. Ekraf adalah The New Engine of Growth,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Rangkaian Road to WVI 2025 sebelumnya dimulai di Jakarta pada 17 Mei, dilanjutkan di Bandung pada 20 Juni, dan kini menyapa Yogyakarta sebagai kota ketiga.

Selanjutnya, peserta akan berkompetisi dalam Voiceover Challenge pada Agustus mendatang.

Sepuluh finalis terbaik akan mengikuti pelatihan daring Voice From Home dan berkesempatan menjalani pelatihan lanjutan dalam Voiceover Camp di Jakarta.

Baca Juga:  Kemendagri Minta Pemda Perhatikan Kenaikan Harga Cabai Rawit, Minyak Goreng dan Beras

“Yogyakarta menjadi salah satu kota yang kami pilih karena dikenal sebagai pusat kreativitas dengan komunitas yang kuat dan kolaboratif. Semangat itulah yang kami dorong untuk tumbuh bersama dalam ekosistem ekonomi kreatif,” ujar Direktur Televisi dan Radio Kementerian Ekraf Pupung Thariq Fadhillah.

Program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam memperluas peluang kerja baru di sektor audio dan mendorong keterlibatan talenta lokal dalam industri ekonomi kreatif yang semakin berkembang.

Melalui pendekatan edukatif dan inklusif, Kementerian Ekraf berharap ekosistem voiceover Indonesia semakin kuat dan mampu bersaing di tingkat global.

Selain itu, diharapkan akan semakin banyak talenta ekraf di bidang seni suara yang mampu berkontribusi mendorong ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. I

 

Kirim Komentar