Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan, teknologi Akal Imitasi (AI) menjadi alat strategis untuk meningkatkan kualitas kerja aparatur dan mempercepat pelayanan publik bagi masyarakat Kota Bandung.
Menurut Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Marsudi Wahyu Kisworo, tidak akan menggantikan manusia, tetapi manusia yang tidak menggunakan AI akan kalah dengan manusia yang memanfaatkan AI.
Dia mengatakan hal tersebut saat menjadi narasumber Forum Ngumpul Diskusi Teknologi Informasi dan Komunikasi Data Statistik (NGULIK), belum lama ini.
Pentingnya adaptasi manusia terhadap perkembangan teknologi, lanjutnya, menjadi tantangan utama dalam menghadapi pemanfaatan AI.
Dia menjelaskan, penggunaan AI dapat mempercepat pelayanan publik, mengurangi kesalahan, serta memastikan validitas data pemerintah.
Menurutnya, ketika pemerintah memiliki data yang akurat dan terintegrasi, kebijakan publik dapat dirumuskan lebih tepat sasaran.
“Dengan AI, proses menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Dan yang terpenting, data yang dihasilkan lebih valid. Pemanfaatan AI di berbagai daerah dan negara, terbukti meningkatkan efisiensi,” ujarnya.
Efisiensi mulai dari pengelolaan aduan masyarakat, prediksi kebutuhan layanan, hingga pemetaan risiko kebencanaan.
Teknologi AI, katanya, mampu memberikan analisis cepat dan mendalam yang sebelumnya membutuhkan waktu lama jika dilakukan secara manual.
Forum NGULIK membuka ruang diskusi antarperangkat daerah mengenai peluang integrasi AI ke dalam sistem kerja organisasi perangkat daerah.
Pemkot Bandung menilai, AI merupakan elemen penting dalam transformasi birokrasi agar lebih modern dan responsif.
Bahkan, Pemkot Bandung telah mulai menerapkan pendekatan berbasis data dan AI pada pengelolaan informasi publik, administrasi kependudukan, serta perencanaan pembangunan prediktif.
Langkah tersebut diharapkan mampu menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, efektif dan menjawab kebutuhan masyarakat secara real-time.
Kota Bandung terus memperkuat posisinya sebagai kota cerdas untuk memastikan adopsi teknologi membawa manfaat nyata bagi warga.
Forum NGULIK menjadi upaya strategis agar aparatur siap memasuki era kerja baru ketika manusia dan AI berjalan berdampingan. I





