Bertempat di Ruang Command Center Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Gani Muhamad menghadiri proses penilaian secara virtual kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bekasi oleh tim penilai dari Provinsi Jawa Barat pada Kamis (30/5/2024).
Adapun TPPS Kota Bekasi yang dinilai terdiri dari unsur Bappelitbangda, Dinkes, DPPKB, Disketapangtanikan, Dinsos, dan Disdukcapil, Disdik, DLH, DP3A, Diskominfostan di beserta unsur pendukung lainnya, termasuk dari PKK,TNI/Polri dan unsur pentahelix.
Penilaian tersebut meliputi delapan Aksi Konvergensi, yakni Analisa Situasi, Penyusunan Rencana Kegiatan, Penyepakatan Komitmen Bersama, Penyusunan Kebijakan, Pembinaan Bagi Kader dan Kelurahan, Analisa Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi, serta Monitoring dan Evaluasi.
Perlu diketahui bahwa pada tahun 2022, Angka Prevalensi Stunting Kota Bekasi berada di 3,4% dan di tahun 2023 mengalami penurunan sebanyak 0,5% menjadi 2,99%.
Berdasarkan e-PPGBM dan diangka 10,3% berdasarkan SKI dan ini merupakan angka terendah di Jawa Barat.
Dalam penyampaiannya kepada Tim Penilai, Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad menuturkan bahwa Pemkot Bekasi akan terus berkomitmen untuk melakukan berbagai cara dan program-program berkelanjutan yang menyeluruh demi tercapainya Kota Bekasi New Zero Stunting.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan Kota Bekasi New Zero Stunting, dan untuk mendukung hal tersebut agar berjalan optimal, maka dilakukan penajaman sasaran secara optimal dengan pendataan, penimbangan, pengukuran dan edukasi yang maksimal, merata, serta berkelanjutan,” ungkapnya.
Terakhir, Gani Muhamad menegaskan sinergi dan kolaborasi yang erat perlu terus dijaga oleh setiap unsur yang terlibat agar tetap kompak dan sejalan dalam mencapai tujuan bersama, serta penting untuk menjaga komunikasi baik. I