Pengguna QRIS Tertinggi dari Sektor UMKM Capai 93%

Pengguna sistem pembayaran nontunai berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tertinggi dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tercatat mencapai 93%.

Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Himawan Kusprianto, QRIS juga menjadi fondasi digital terutama bagi segmen UMKM yang sangat mendominasi penggunaannya.

“Sektor yang mendominasi sebagai pengguna QRIS adalah UMKM yang angkanya mencapai 93,01%,” jelasnya pada kegiatan Capacity Building dan Media Gathering Bank Indonesia Jawa Timur di Malang, baru – baru ini.

Dia menuturkan, capaian sebesar 93,01% ini dengan rincian usaha mikro sebesar 57,52%, usaha kecil sebesar 29,59% dan usaha menengah 5,89%, sedangkan sektor usaha besar sebesar 3,37%.

Pengguna QRIS terus menunjukkan pertumbuhan signifikan di Indonesia, bahkan berdasarkan data Bank Indonesia mencatat dari sisi demografi, Gen Z menjadi kelompok usia dengan pengguna terbanyak, yakni mencapai 27,94% dari total pengguna secara nasional.

Dia menegaskan, digitalisasi sistem pembayaran semakin diterima oleh masyarakat, terutama oleh generasi muda dan sektor UMKM, sehingga pihaknya akan terus memperluas fasilitas pembayaran nontunai melalui QRIS.

“Perkembangan QRIS sangat pesat sejak pandemi hingga saat ini dibandingkan pembayaran nontunai lainnya, seperti penggunaan Electronic Data Capture (EDC),” katanya.

Hingga pertengahan tahun 2025 tercatat penggunaan transaksi nontunai EDC telah mencapai 2,3 juta unit, sedangkan merchant QRIS mencapai 38 juta dan jumlah pengguna QRIS telah menembus angka 57 juta orang di seluruh Indonesia.

Dari sisi demografi pengguna, Gen Z tercatat sebagai kelompok tertinggi dengan lebih dari 75 juta orang, disusul oleh generasi milenial sebanyak 69 juta orang, sehingga pertumbuhan itu berdampak pada peningkatan transaksi yang signifikan.

Pada Juni 2025 tercatat transaksi menggunakan QRIS bisa meningkat hingga 148% dibandingkan dengan dua tahun terakhir.

Himawan menjelaskan, volume transaksi QRIS telah mencapai angka Rp6,1 miliar transaksi atau sekitar 93% dari target nasional sebanyak 6,5 miliar transaksi.

Tidak hanya jumlah transaksi, nominal transaksi dan jumlah merchant juga terus menunjukkan tren peningkatan.

“Angka itu menjadi bukti bahwa implementasi QRIS untuk memfasilitasi pembayaran digital di Indonesia telah diterima manfaatnya oleh masyarakat di Indonesia,” ujarnya.

Bank Indonesia kini tengah mempersiapkan peluncuran QRIS Cross Border, yakni QRIS yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara dan Jepang dan Tiongkok, sehingga masyarakat Indonesia di dua negara itu dapat menggunakan QRIS. I

 

Kirim Komentar