PENINGKATAN KETERLIBATAN PERGURUAN TINGGI DALAM RISET SUMBER DAYA AIR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong peningkatan keterlibatan Perguruan Tinggi (PT) dalam melakukan riset, khususnya di bidang Sumber Daya Air (SDA).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, upaya tersebut sejalan dengan keputusan bahwa di setiap bendungan setelah selesai pembangunan, semua alat-alat akan diserahkan ke kampus terdekat sebagai bahan laboratorium untuk riset.

“Tadi disampaikan oleh Ketua Umum HATHI pada acara ini akan ada MoU dengan sejumlah perguruan tinggi,” katanya saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 39 Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo di Auditorium Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini.

Menteri Basuki juga mengajak kepada seluruh mahasiswa Universitas Mataram yang hadir untuk memanfaatkan Pertemuan Ilmiah Tahunan ini untuk bisa mengenali dan nantinya dapat berkecimpung dalam organisasi profesi bidang SDA.

“HATHI ini salah satu organisasi profesi bidang SDA, selain itu juga ada Komite Nasional Indonesia untuk Irigasi dan Drainase (KNI-ID) dan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB). Jadi para mahasiswa silahkan bergabung jika mau menekuni bidang SDA,” tuturnya.

Dikatakan Menteri Basuki, kegiatan seminar tahunan seperti ini merupakan kegiatan yang harus terus dilakukan untuk mengasah intelektualitas dan memperbarui keilmuan.

“Ini adalah salah satu cara mengasah intelektualitas kita, saat wisuda kita juga sudah dipesankan jangan jauh dari kampus,” ungkapnya.

Seentara itu, Ketua Umum HATHI Jarot Widyoko yang juga Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR menyatakan, PIT HATHI tahun 2022 dihadiri oleh pimpinan atau yang mewakili dari 57 perguruan tinggi di Indonesia yang  menandatangani MoU dengan HATHI untuk pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang Teknik Sumber Daya Air.

Baca Juga:  Kementerian PUPR Rehabilitasi dan Rekonstruksi 12 Jalan dan Jembatan di Sulawesi Tengah

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri PUPR untuk berkolaborasi dengan universitas terdekat, khususnya semua kegiatan SDA di wilayah terdekat yang dapat dijadikan sarana untuk magang dan praktek lapangan,” ungkap Jarot.

Dia menambahkan, keistimewaan PIT yang kedua adalah adanya kegiatan tanam sorgum bersama Menteri PUPR.

“Giat tanam sorgum merupakan rangkaian tindak lanjut arahan Bapak Menteri PUPR pada acara PIT HATHI yang mengusung semangat untuk mendukung ketahanan pangan di Balai-Balai seluruh Indonesia,” jelasnya.

Menurut Jarot, Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR dan HATHI bekerja sama dengan Universitas Mataram akan memfasilitasi kelompok petani dalam mengembangkan sorgum pada lahan seluas 120 hektare di Desa Akar-Akar dan 70 hektare di Desa Batujae.

“Pada saat ini sebagai pilot project akan ditanam pada lahan seluas 10 hektare di Desa Akar-Akar dan 10 hektare di Desa Batujae,” tuturnya. I

 

Kirim Komentar