Penjabat Wali Kota Bandung Pastikan APBD Mengacu RPD 2024 – 2026

Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A. Koswara menyampaikan jawaban resmi terhadap pandangan umum fraksi – fraksi DPRD Kota Bandung secara tertulis, dalam Rapat Paripurna yang digelar di DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi.

Rapat ini membahas dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu Raperda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024, serta Raperda tentang APBD Tahun Anggaran 2025.

Koswara mengapresiasi seluruh fraksi DPRD atas pandangan, pertanyaan dan saran yang diberikan.

“Kami atas nama Pemerintah Kota Bandung mengucapkan terima kasih atas atensi dan pandangan yang telah disampaikan oleh seluruh fraksi yang terhormat,” ujarnya.

Dalam jawaban tertulisnya, Pj Wali Kota menjelaskan, tanggapan pemerintah terhadap isu – isu strategis yang diangkat dalam pandangan umum fraksi.

Isu – isu tersebut mencakup peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengelolaan tata kelola pemerintahan yang berbasis digital.

“Rancangan Perubahan APBD 2024 dan APBD 2025 disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun Anggaran 2024 – 2026 yang berfokus pada peningkatan pelayanan publik dan pembangunan kota,” jelasnya.

Dia menambahkan, pada sektor pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan melalui pelatihan bagi tenaga pendidik serta pemerataan sarana pendidikan.

Selain itu, di sektor kesehatan, langkah-langkah konkret dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan kesehatan, baik di Puskesmas maupun rumah sakit.

Program Universal Health Coverage (UHC) juga menjadi prioritas untuk menjamin akses kesehatan bagi masyarakat.

Koswara menjelaskan, dalam hal pendapatan daerah, pemerintah berkomitmen untuk mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan.

Pemkot Bandung akan melakukan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi sumber – sumber pendapatan daerah, termasuk optimalisasi pajak.

Baca Juga:  PENYALURAN KUR UMKM JAWA TENGAH JADI TERBESAR NASIONAL

Salah satunnya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pemungutan pajak, salah satunya melalui alat pencatat transaksi yang dapat mengurangi kebocoran pendapatan.

Koswara menyatakan, pada aspek infrastruktur, pemerintah berupaya menyelesaikan permasalahan seperti banjir dan kemacetan lalu lintas melalui program pembangunan kolam retensi, pemeliharaan jalan, pembangunan dan pemeliharaan tanggul.

Terkait pertumbuhan ekonomi lokal, Pj Wali Kota menjelaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong pemberdayaan UMKM melalui program pendampingan usaha mikro dan fasilitas pemasaran.

Dalam menyusun APBD 2025, Koswara menjelaskan bahwa Pemkot Bandung mengedepankan pendekatan performance based budgeting, dengan menghubungkan output program dengan hasil yang nyata bagi masyarakat. I

Kirim Komentar