PERBAIKAN JALAN TOL TRANS SUMATRA TUNTAS AKHIR APRIL 2022

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menuntaskan Jalan Tol Trans Sumatra hingga akhir April tahun 2022.

Pembangunan jalan Tol Trans Sumatra ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Provinsi Lampung dengan Provinsi Sumatra Selatan dan dari Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu masuk Pulau Sumatra ke wilayah Timur Sumatra.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan kondisi Jalan Tol Trans Sumatera ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Provinsi Lampung dan sebagian ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) di Sumatra Selatan, Jumat (21/1/2022).

Turut mendampingi, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna, serta Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.

Selain itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatra Selatan Budiamin, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII Maryadi Utama, Kepala BBPJN Lampung Rien Marlina, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Alexander Leda, Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro, Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Toll Herwidiakto.

Menteri Basuki menginstruksikan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pengelola jalan tol untuk fokus pada perbaikan jalan tol yang mengalami kerusakan agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dapat dipenuhi guna menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol.

“Saya minta perbaikan permanen bisa tuntas pada akhir April 2022. Saya mengingatkan kembali bahwa SPM wajib dipenuhi karena masyarakat sudah membayar tarif tol dan harus mendapatkan layanan yang baik,” ujarnya.

Menteri Basuki juga meminta kepada BUJT PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Toll Road untuk secara cepat memperbaiki dan menutup lubang/retakan yang ada di ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dan ruas Kayu Agung-Palembang-Betung.

“Beberapa segmen jalan harus dilakukan rekondisi dan rekonstruksi, termasuk levelling oprit jembatan yang mengalami penurunan karena berada pada tanah-tanah lunak atau rawa,” jelasnya.

Menteri Basuki juga menaruh perhatian pada beton pembatas jalan tol yang retak atau turun.

Saat ini, tengah dilakukan penanganan oleh BUJT, antara lain dengan perbaikan lapisan perkerasan baru, dicor kembali dengan beton fast setting, lapisan perkerasan dihampar menggunakan asphalt finisher dan dipadatkan, dan lapisan AC-WC baru dihampar dengan asphalt finisher dan dipadatkan.

Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung-hingga Kramasan-Palembang sepanjang 360 km merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah beroperasi sejak Maret 2019.

Dalam tinjauannya tersebut, Menteri Basuki juga meminta kepada BUJT pengelola rest area KM 234 A untuk memperbanyak penghijauan dengan pohon berukuran besar.

Penanaman pohon di rest area selain bertujuan untuk memperindah lingkungan dan lansekap kawasan, juga bertujuan untuk membuat rest area lebih rindang dan bisa dinikmati oleh semua masyarakat. I

Kirim Komentar