Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum sejumlah peristiwa bencana yang terjadi di tanah air pada periode Rabu (17/9) hingga Kamis (18/9).
Tercatat tiga bencana hidrometeorologi basah berupa banjir, angin kencang dan tanah longsor, serta satu bencana hidrometeorologi kering berupa kebakaran hutan dan lahan.
Banjir terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, akibat hujan intensitas tinggi pada Minggu (14/9), pukul 17.00 Wita.
Tiga kecamatan terdampak, yaitu Topoyo, Tobadak, dan Karossa. Sebanyak 51 Kepala Keluarga (KK) atau 162 jiwa terdampak, data masih dalam pendataan.
Kerugian material meliputi 51 unit rumah dan akses jalan di Dusun Salulekbo, Desa Batu Parigi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah bersama petugas gabungan mengevakuasi warga terdampak. Pada Rabu (17/9), banjir berangsur surut dan jalan sudah dapat dilalui.
Banjir juga terjadi di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (16/9) akibat hujan deras.
Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Bontang Utara, Bontang Barat, dan Bontang Selatan.
Sebanyak 4.699 jiwa dan 1.635 unit rumah terdampak. BPBD Kota Bontang melakukan asesmen dan penanganan darurat.
Gubernur Kalimantan Timur menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah dan kering nomor 100.3.3.1/K.212/2025 berlaku 7 Juli hingga 31 Desember 2025. Pada Rabu (17/9), banjir telah surut.
Di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, banjir setinggi 15–100 cm terjadi pada Rabu (17/9) akibat curah hujan tinggi dan kontur tanah rendah.
Wilayah terdampak berada di Desa Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa. Sebanyak 1.500 KK terdampak, data masih diperbarui.
BPBD Kabupaten Tangerang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk asesmen. Hingga Rabu (17/9), banjir belum surut.
Di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, banjir melanda sejak Selasa (16/9) akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan Sungai Cina dan Pinoh meluap pada pukul 21.30 WIB.
Lima desa di Kecamatan Tanah Pinoh terdampak, yaitu Batu Luar, Madong, Mungguk, Suka Maju, dan Bina Jaya, dengan total sekitar 770 KK terdampak.
BPBD Melawi bersama petugas gabungan melakukan asesmen. Bupati Melawi menetapkan status siaga darurat penanganan banjir, puting beliung dan tanah longsor nomor 300.2/178 tahun 2025. Hingga Rabu (17/9), banjir di lima desa masih meningkat.
Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Minggu (7/9) pukul 00.00 WIT akibat pengikisan tanah di pertemuan Kali Pau dan Fumb, Kampung Ampas, Distrik Waris.
Wilayah terdampak adalah Distrik Manem. Sebanyak 60 jiwa terdampak dan 9 KK mengungsi. Kerugian material masih dalam pendataan.
BPBD Keerom berkoordinasi dengan instansi terkait untuk asesmen. Hingga Rabu (17/9), proses pemantauan dan pendataan masih berlangsung.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, pada Rabu (17/9) pukul 11.29 WIB di Desa Meureu Baro, Kecamatan Indrapuri.
Satu orang mengalami luka – luka, sedangkan kerugian material berupa satu hektare lahan terbakar. BPBD Aceh Besar mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran.
Penyebab kebakaran masih diselidiki aparat penegak hukum. Api berhasil dipadamkan pada pukul 12.49 WIB.
Bencana angin kencang melanda dua wilayah. Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, hujan disertai angin kencang pada Rabu (17/9) pukul 16.30 WIB merusak rumah warga di Dusun Wonorejo, Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng.
Sebanyak 13 unit rumah terdampak, jumlah korban masih dalam pendataan.
BPBD Pesawaran berkoordinasi dengan instansi terkait dan masyarakat melakukan gotong royong pembersihan material.
Di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hujan disertai angin kencang terjadi pada Selasa (16/9) pukul 14.33 Wita dan merusak rumah warga di Desa Ueuni, Kecamatan Palolo.
Sebanyak 11 KK terdampak. BPBD Sigi melakukan asesmen ke lokasi. Pada Rabu (17/9), hujan telah reda.
Memasuki dasarian kedua September, sebagian wilayah Indonesia sedang mengalami masa peralihan.
Pada periode 19 – 22 September 2025, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan intensitas sedang di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Jawa Barat.
Selain itu, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua.
Sementara tu, hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Bengkulu, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Masyarakat diimbau untuk menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan deras disertai petir dan angin kencang.
Warga bantaran sungai diminta memantau ketinggian muka air secara berkala dan segera menyelamatkan diri ke lokasi lebih aman jika air meningkat drastis.
Warga di permukiman padat diminta memastikan saluran air dan selokan tidak tersumbat dan bagi yang tinggal di perbukitan, lereng tebing dan kaki gunung perlu mewaspadai hujan lebat berdurasi lebih dari satu jam, memantau perkembangan cuaca, serta mengikuti arahan pemerintah daerah serta lembaga terkait.
BNPB mengimbau agar pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah yang dapat terjadi kapan saja. I