Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Indonesia pada 20 September 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum laporan sejumlah peristiwa bencana yang terjadi di tanah air pada periode Jumat (19/9) hingga Sabtu (20/9) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden terkait fenomena hidrometeorologi dan geologi terjadi di Indonesia.

Gempa M6,6 Nabire, Provinsi Papua Tengah, yang terjadi pada Jumat (19/9) tidak menimbulkan adanya korban jiwa.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD kabupaten setempat mencatat adanya kerugian material berupa rumah rusak 2 unit, fasilitas umum 1 unit, fasilitas kesehatan 1 unit, kantor 5 unit, fasilitas ibadah 1 unit, gudang 1 unit.

BPBD juga masih mendata tingkat kerusakan bangunan tersebut, sedangkan satu jembatan amblas.

Jaringan listrik dan telepon yang sempat lumpuh telah berfungsi kembali.

Selain itu, pos komando sudah diaktifkan untuk melakukan penanganan darurat bencana.

Masih di wilayah Papua Tengah, warga masih mengungsi di keluarga dan rumah penduduk yang aman akibat tanah longsor hingga Kamis (18/9).

Kejadian tersebut menerjang Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, pada 10 September 2025.

Dampak yang tercatat yaitu korban meninggal 1 orang dan luka berat 6 orang, sedangkan rumah rusak berat sebanyak 2 unit.

Sementara itu, di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, terdapat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kejadian ini melanda Gampong Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, pada Kamis (18/9).

Lahan seluas 7 hektare terbakar akibat peristiwa ini. Api berhasil padam pada Jumat (19/9), pukul 15.00 WIB.

Banjir melanda lima desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Menukung dan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawai, Provinsi Kalimantan Barat.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (18/9), pukul 07.08 WIB, sedangkan pemutakhiran pada Jumat (19/9), banjir di dua desa di Kecamatan Menukung berangsuru surut.

Genangan di tiga desa di Kecamatan Nanga Pinoh tampak meluas ke daerah sekitar.

Baca Juga:  Kearifan Lokal Sebagai Mitigasi Bencana Sumatra Barat

BPBD setempat masih terus melakukan upaya penanganan darurat di kawasan terdampak.

Masih di kabupaten yang sama, banjir juga melanda sembilan desa di dua kecamatan, yaitu di Tanah Piboh dan Sokan.

Kejadian ini terjadi pada Selasa (16/9), pukul 21.30 WIB. Pada Jumat (19/9) wilayah yang terdampak genangan telah surut, yaitu lima desa di Kecamatan Tanah Pinoh dan empat desa di Kecamatan Sokan.

Kejadian ini berdampak pada 873 Kepala Keluarga (KK). Tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini.

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap setiap ancaman bahaya, baik terkait dengan geologi dan hidrometeorologi.

Terkait dengan peringatan dini cuaca, warga dapat mengakses informasi resmi pemerintah untuk mengantisipasi dampak peristiwa, seperti potensi angin kencang, banjir dan tanah longsor.

Selain itu, kita juga tetap waspada terhadap ancaman geologi, seperti gempa bumi dan letusan gunung api. I

Kirim Komentar