Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tiga kejadian bencana akibat cuaca ekstrem dan banjir hingga Kamis (9/10) pukul 07.00 WIB.
Peristiwa tersebut berdampak cukup signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
Kejadian pertama dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat.
Hujan disertai angin kencang menerjang Kecamatan Tanjung Harapan dan Lubuk Sikarah pada Minggu (5/10) pukul 15.38 WIB.
Angin kencang menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak rumah warga.
Satu akses jalan sempat tertutup pohon tumbang dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Petugas segera mengevakuasi material serta mendata kerusakan dan korban.
Berdasarkan hasil kaji cepat, tercatat 177 unit rumah warga, 14 unit tempat usaha dan dua kantor pemerintah terdampak cuaca ekstrem tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Laporan selanjutnya datang dari Provinsi Riau, tepatnya di Kota Dumai. Hujan deras bersamaan dengan pasang air laut menyebabkan air meluap dan menggenangi permukiman warga di tiga kelurahan di Kecamatan Dumai Kota, yakni Rimba Sekampung, Laksamana dan Dumai Kota.
Berdasarkan kaji cepat, tercatat 141 rumah warga dan tiga akses jalan terdampak dengan tinggi muka air sekitar 25 sentimeter (cm).
Petugas terus memantau kondisi banjir, dan pada Rabu (8/10) air mulai berangsur surut.
Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Sabtu (4/10) malam.
Hujan deras yang cukup lama menyebabkan banjir meluas hingga menggenangi 18 desa di tiga kecamatan, yaitu Kapuas Hulu, Pasak Talawang dan Kapuas Tengah.
Sebanyak 5.385 Kepala Keluarga (KK) atau 9.455 jiwa terdampak.
Selain itu, terdapat empat fasilitas kesehatan, 23 unit tempat ibadah, 31 fasilitas pendidikan, 20 kantor pemerintahan, 46 titik jembatan, dan 53 titik jalan terdampak.
BPBD Kabupaten Kapuas segera melakukan asesmen dan penanganan terhadap warga terdampak. Hingga Rabu (8/10), kondisi banjir masih belum surut dengan ketinggian bervariasi.
Petugas mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan air, mengingat curah hujan di wilayah hulu masih tinggi dan segera mengungsi ke tempat aman bila diperlukan.
Merespons kejadian bencana di sejumlah daerah yang didominasi oleh cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan memperkuat sistem peringatan dini dan memastikan kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di wilayah masing – masing.
BNPB juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan ketika hujan lebat disertai petir, menghindari area rawan bencana, memangkas dahan pohon yang rawan roboh dan terus memantau informasi cuaca resmi dari pemerintah agar langkah antisipasi dapat dilakukan sedini mungkin. I